Tidak ada yang sempurna di dunia ini. Namun, kekurangan yang ada bukan untuk disesali karena kita bisa banyak belajar dari kekurangan yang ada untuk menjadi sosok yang lebih baik.
Seperti halnya 7 orang ini, keterbatasan fisik bukanlah halangan mereka untuk berkarya, decak kagum hingga tangis haru dari para penonton mengiringi kehebatan mereka, kekurangan menjadi motivasi mereka untuk membuktikan siapa sebenarnya mereka.
1. Yohana Febrianti, X-Factor Indonesia 2013
Keterbatasan fisik tidak menghalangi langkah seseorang untuk meraih prestasi. Ini juga yang dialami Yohana Febianty. Gadis tuna netra ini terus melangkah pada babak audisi final nasional X Factor Indonesia, bersaing dengan orang normal lainnya. Joe menunjukkan sesuatu yang berbeda. Ketika masuk ke panggung, Joe mesti dituntun oleh salah seorang kru.
Kondisi itu membuat tiga juri, Bebi ”Romeo”, Rossa, dan Ahmad Dhani bertanya-tanya. Joe pun menjelaskan kepada dewan juri bahwa kedua matanya tidak bisa melihat, akibat penyakit Glaukoma yang dideritanya. Seketika itu, empati ditunjukkan lewat ekspresi ketiga dewan juri. Tapi, ketiga juri kembali dibuat terhenyak ketika melihat penampilan Joe saat menyanyikan lagu Listen, yang pernah dipopulerkan Beyonce.
Dari awal lagu, suara ”berat” Joe sudah mampu mengundang kekaguman mereka yang menyaksikan X-Factor. Sempat ada ”insiden”, dimana ketika menginjak bagian reff, Joe kehilangan fokus karena menangis. Melihat kejadian itu, penonton secara spontan bertepuk tangan untuk menyemangati gadis berusia 22 tahun tersebut. Kemampuannya menjangkau nada-nada tinggi mendapat applaus dari penonton yang menyaksikan secara langsung di studio.
Bisa ditebak, ketiga dewan juri pun sepakat untuk meloloskan Joe ke babak selanjutnya. Bebi pun terlihat emosional melihat penampilan Joe saat itu. ”Mulai sekarang, kalau ada orang yang menghina kamu, suruh dia telpon saya,” kata Bebi yang dikenal sebagai pencipta lagu-lagu laris di tanah air ini.
2. Lius, Master Chef Indonesia 3, 2013
Meski memiliki kekurangan karena merupakan penderita tuna rungu, Lius kontestan Master Chef Indonesia season 3 banyak membuat orang kagum. Bahkan Desi, Jawara Master Chef Indonesia mengaku salut dengan keahlian memasak yang dimiliki Lius.
Terlihat di tayangan audisi Master Chef Indonesia Season 3, beberapa waktu lalu, peserta berkacamata muncul dengan signature dish-nya. Dia juga membawa sebuah karton bertuliskan “Maaf saya anak tuna rungu, tapi jangan khawatir saya bisa membaca gerakan bibir”. Sontak, dia menarik perhatian ketiga juri Master Chef Indonesia Season 3, yakni Chef Degan, Chef Marinka, dan Chef Arnold.
"Saya kagum dan salut, ketika melihat aksi Lius dalam memasak, walaupun menderita tuna rungu tapi punya kemampuan yang luar biasa," ucap Desi MasterChef Indonesia, Menurutnya, dengan memiliki keterbatasan itulah membuat Lius bisa menyemangatkan dirinya untuk bisa bertarung di kompetisi memasak MasterChef Indonesia. Terlebih, skill memasaknya pun sudah terlihat ketika mengolah masakan yang diberikan oleh ketiga juri, baik itu Chef Degan, Marinka, serta Arnold.
“Lius itu punya spirit yang tinggi dalam memasak dan itu tidak dimiliki kontestan lainnya, sebab untuk bisa menghasilkan masakan yang baik maka harus punya passion memasak yang tinggi pula," sambung Chef Marinka. Dengan hadirnya Lius, maka bisa menjadi batu loncatan bagi banyak orang. Meski memiliki kekurangan, tetapi Lius bisa jadi contoh teladan untuk siapapun.
"Lihat saja Lius, dia memiliki kekurangan tapi kekurangan itu tak pernah diperlihatkan. Yang terlihat adalah kemampuan memasaknya yang luar biasa," tutupnya.
3. Heni Candra Hidayah, Indonesia Got Talent 2010
Salah satu diantara sekian banyak orang cacat yang memiliki segudang prestasi adalah Heni Candra Hidayah. Siswi kelas XII jurusan Kejuruan Musik-SLBN A Pajajaran Bandung ini berprestasi di bidang tarik suara. Salah satu prestasi terbaik yang ia raih adalah Top 12 dalam ajang pencarian bakat Indonesia Got Talent 2010 yang diselenggarakan oleh salah satu stasiun televisi swasta terkemuka. Sederet prestasi lain yang ia peroleh adalah juara pertama Lomba Kreativitas Siswa khusus Tuna Netra tingkat Provinsi yang diselenggarakan oleh Dinas Provinsi Jawa Barat, juara Harapan 1 Lomba Tarik Suara tingkat Nasional di Surabaya, juara kedua Lomba Baca Puisi dalam rangka Hari Anak Nasional dan juara ketiga Lomba Baca Al-Qur’an Braile tingkat Nasional di Cirebon.
Lahir dari keluarga yang secara ekonomi bisa dibilang ‘biasa saja’ serta dengan kondisi fisik yang tidak sempurna. Justru inilah yang menjadi alasan mengapa ia bersemangat dalam menjalani kehidupan ini. “Saya ngak mau orang lain hanya mengasihani saya, saya ingin orang lain menghargai saya sama seperti kepada orang normal lainnya. Saya ingin orang melihat saya karena prestasi yang saya raih, bukan karena ia kasihan melihat saya tidak bisa melihat”, ujarnya dengan nada lantang.
Perempuan yang lahir di Bandung, Agustus 1990 ini telah menetap di Panti Sosial Bina Netra (PSBN) Wyata Guna Bandung sudah hampir 8 tahun lamanya Saat ini Heni tengah sibuk dengan kegiatan belajarnya karena sebentar lagi ia akan melaksanakan Ujian Akhir Nasional. Ia berharap, setelah lulus SMA ini, ia dapat melanjutkan studinya ke perguruan tinggi. “Saya ingin masuk UIN (Universitas Islam Negeri-red), saya nanti akan masuk Fakultas Dakwah karena saya memiliki cita-cita untuk menjadi seorang guru di sekolah dan mengajarkan anak-anak untuk mengaji”, ucapnya.. “Ya saya nantinya ingin membantu teman-teman tuna netra lainnya untuk selalu giat belajar dan menyemangati mereka bahwa walaupun kita tidak bisa melihat, tetapi kita juga punya kelebihan lain", ucapnya.
4. Ridho Kusuma, Audisi Indonesian Idol 2012
Sebagai satu-satunya kontestan tunanetra di babak eliminasi 1, Ridho kusuma boleh berbangga hati menapaki panggung eliminasi 1 dan bersaing dengan para peserta lain yang tampil nyaris sempurna.
Pemilik nama lengkap Ridho Kusuma ini membawakan tembang 'Lagu Kita', lagu yang sama yang ia persembahkan di babak audisi. Mendapat dukungan dari keluarga, terutama sang kakak membuat Ridho cukup percaya diri ketika tampil dihadapan juri Triple A. Tak hanya itu, para kontestan lainnya pun menyaksikan murid SLB ini unjuk kebolehan.
Tak jelek memang, namun sayang ia tak lolos ke babak eliminasi selanjutnya. "Aku bersyukur sudah bisa sampai disini, kepada semua yang telah mendukung aku aku ucapkan terima kasih, buat orang tua dan keluargaku aku sayang kalian," ujarnya datar usai turun dari panggung.
Indonesian Idol memang selalu memberikan kesempatan bagi yang tidak memiliki kesempurnaan fisik untuk menunjukkan bakat mereka. Ini terbukti, bahwa ajang ini tak pilih kasih, pilih status, maupun pilih kasta.
5. Siti Halimah, Finalis Dangdut Mania 2007
Tukang Pijat Tunanetra Berubah Jadi Selebriti, wanita ini menyingkirkan dua pesaingnya di final Dangdut Mania. Banyak jalan menuju Roma. Rasanya, pribahasa lawas itu cukup dalam untuk memadankan bagaimana Dangdut Mania yang tayang di layar kaca TPI telah mengubah nasib seorang tukang pijat tunanetra menjadi orang yang populer layaknya selebriti. Medianya, tentu saja, lewat Kontes Musik Dangdut.
Adalah Siti Halimah, ibu beranak satu yang sehari-harinya berprofesi sebagai tukang pijat kelahiran Pati, 24 September 1972, yang telah membuktikan kebenaran pribahasa Banyak Jalan Menuju Roma, tadi. Lewat program variety music show, Siti Pijit begitu nama panggung yang dilekatkannya telah menjelma sebagai seorang pesohor gara-gara melantunkan musik dangdut.
Di acara puncak Grand Final Dangdut Mania, Siti berhasil menyingkirkan dua kompetitornya Jupri Asong dan Agus Kenek. Siti dinisbatkan sebagai jawara setelah meraup polling SMS pemirsa sebanyak 38,62 persen. Sementara Jupri Asong dan Agus Kenek masing-masing mengumpulkan 32,72 persen dan 28,66 persen SMS. Berkat popularitasnya di mata pemirsa TPI itu, Siti Pijat berhak menggondol uang sebesar Rp 50 juta.
6. Fiersha Hanifah, Mamamia Show 2007
Fiersha Haniha, kisah gadis belia penderita tuna netra di acara Mamamia Show. Dengan kekurangannya, ia berusaha menggapai cita-citanya menjadi penyanyi terkenal. Meski ejekan "buta" seringkali ia terima dari teman sebaya saat jajan di warung depan rumahnya. "Aku mulai menyanyi sejak umur dua tahun," katanya penuh percaya diri.
Fiersha memang gadis yang diberi kekurangan. Tapi itu bukan halangan. Bersama ibunya, Mama Ace, ia sering mengikuti lomba menyanyi di Bandung. Hingga kini, 9 piala dari lomba nyanyi sudah ia koleksi. Kehebatan Fiersha bukan hanya nyanyi. Pendidikan pun, Fiersha tak mau kalah dengan anak-anak normal. Buktinya ia bersekolah di sekolah menengah pertama (SMP) umum di Bandung, meskipun dengan bantuan huruf braille.
Sebelumnya, ketika Fiersha lahir Mama Ace merasa malu, karena puterinya diberi kekurangan. Apalagi, Fiersha anak pertamanya. Enam bulan lamanya Mama Ace sedih dan kecewa. Hingga akhirnya ia tersadar, di balik kekurangan Fiersha, ternyata Tuhan menitipkan sebuah anugerah teramat indah. "Sekarang aku berusaha untuk mendukung keinginan Fiersha. Dia salah satu permata hatiku. Kalau menyanyi adalah dunia yang ingin ia tekuni, aku akan selalu mendukung," kata Mama Ace.
7. Yana Mulyana, Radio Show 2012
videos by: youtube.com
7 Penyandang cacat yang luar biasa di ajang pencarian bakat
sources:
http://indramufarendra.wordpress.com/
http://www.okefood.com/
http://www.kaskus.co.id/
http://www.indonesianidol.com/
http://www.infoanda.com/
http://manzaboy.blogspot.com/
http://indramufarendra.wordpress.com/
bilamana ada kesalahan, mohon di ralat, terima kasih
Seperti halnya 7 orang ini, keterbatasan fisik bukanlah halangan mereka untuk berkarya, decak kagum hingga tangis haru dari para penonton mengiringi kehebatan mereka, kekurangan menjadi motivasi mereka untuk membuktikan siapa sebenarnya mereka.
1. Yohana Febrianti, X-Factor Indonesia 2013
Keterbatasan fisik tidak menghalangi langkah seseorang untuk meraih prestasi. Ini juga yang dialami Yohana Febianty. Gadis tuna netra ini terus melangkah pada babak audisi final nasional X Factor Indonesia, bersaing dengan orang normal lainnya. Joe menunjukkan sesuatu yang berbeda. Ketika masuk ke panggung, Joe mesti dituntun oleh salah seorang kru.
Kondisi itu membuat tiga juri, Bebi ”Romeo”, Rossa, dan Ahmad Dhani bertanya-tanya. Joe pun menjelaskan kepada dewan juri bahwa kedua matanya tidak bisa melihat, akibat penyakit Glaukoma yang dideritanya. Seketika itu, empati ditunjukkan lewat ekspresi ketiga dewan juri. Tapi, ketiga juri kembali dibuat terhenyak ketika melihat penampilan Joe saat menyanyikan lagu Listen, yang pernah dipopulerkan Beyonce.
Dari awal lagu, suara ”berat” Joe sudah mampu mengundang kekaguman mereka yang menyaksikan X-Factor. Sempat ada ”insiden”, dimana ketika menginjak bagian reff, Joe kehilangan fokus karena menangis. Melihat kejadian itu, penonton secara spontan bertepuk tangan untuk menyemangati gadis berusia 22 tahun tersebut. Kemampuannya menjangkau nada-nada tinggi mendapat applaus dari penonton yang menyaksikan secara langsung di studio.
Bisa ditebak, ketiga dewan juri pun sepakat untuk meloloskan Joe ke babak selanjutnya. Bebi pun terlihat emosional melihat penampilan Joe saat itu. ”Mulai sekarang, kalau ada orang yang menghina kamu, suruh dia telpon saya,” kata Bebi yang dikenal sebagai pencipta lagu-lagu laris di tanah air ini.
2. Lius, Master Chef Indonesia 3, 2013
Meski memiliki kekurangan karena merupakan penderita tuna rungu, Lius kontestan Master Chef Indonesia season 3 banyak membuat orang kagum. Bahkan Desi, Jawara Master Chef Indonesia mengaku salut dengan keahlian memasak yang dimiliki Lius.
Terlihat di tayangan audisi Master Chef Indonesia Season 3, beberapa waktu lalu, peserta berkacamata muncul dengan signature dish-nya. Dia juga membawa sebuah karton bertuliskan “Maaf saya anak tuna rungu, tapi jangan khawatir saya bisa membaca gerakan bibir”. Sontak, dia menarik perhatian ketiga juri Master Chef Indonesia Season 3, yakni Chef Degan, Chef Marinka, dan Chef Arnold.
"Saya kagum dan salut, ketika melihat aksi Lius dalam memasak, walaupun menderita tuna rungu tapi punya kemampuan yang luar biasa," ucap Desi MasterChef Indonesia, Menurutnya, dengan memiliki keterbatasan itulah membuat Lius bisa menyemangatkan dirinya untuk bisa bertarung di kompetisi memasak MasterChef Indonesia. Terlebih, skill memasaknya pun sudah terlihat ketika mengolah masakan yang diberikan oleh ketiga juri, baik itu Chef Degan, Marinka, serta Arnold.
“Lius itu punya spirit yang tinggi dalam memasak dan itu tidak dimiliki kontestan lainnya, sebab untuk bisa menghasilkan masakan yang baik maka harus punya passion memasak yang tinggi pula," sambung Chef Marinka. Dengan hadirnya Lius, maka bisa menjadi batu loncatan bagi banyak orang. Meski memiliki kekurangan, tetapi Lius bisa jadi contoh teladan untuk siapapun.
"Lihat saja Lius, dia memiliki kekurangan tapi kekurangan itu tak pernah diperlihatkan. Yang terlihat adalah kemampuan memasaknya yang luar biasa," tutupnya.
3. Heni Candra Hidayah, Indonesia Got Talent 2010
Salah satu diantara sekian banyak orang cacat yang memiliki segudang prestasi adalah Heni Candra Hidayah. Siswi kelas XII jurusan Kejuruan Musik-SLBN A Pajajaran Bandung ini berprestasi di bidang tarik suara. Salah satu prestasi terbaik yang ia raih adalah Top 12 dalam ajang pencarian bakat Indonesia Got Talent 2010 yang diselenggarakan oleh salah satu stasiun televisi swasta terkemuka. Sederet prestasi lain yang ia peroleh adalah juara pertama Lomba Kreativitas Siswa khusus Tuna Netra tingkat Provinsi yang diselenggarakan oleh Dinas Provinsi Jawa Barat, juara Harapan 1 Lomba Tarik Suara tingkat Nasional di Surabaya, juara kedua Lomba Baca Puisi dalam rangka Hari Anak Nasional dan juara ketiga Lomba Baca Al-Qur’an Braile tingkat Nasional di Cirebon.
Lahir dari keluarga yang secara ekonomi bisa dibilang ‘biasa saja’ serta dengan kondisi fisik yang tidak sempurna. Justru inilah yang menjadi alasan mengapa ia bersemangat dalam menjalani kehidupan ini. “Saya ngak mau orang lain hanya mengasihani saya, saya ingin orang lain menghargai saya sama seperti kepada orang normal lainnya. Saya ingin orang melihat saya karena prestasi yang saya raih, bukan karena ia kasihan melihat saya tidak bisa melihat”, ujarnya dengan nada lantang.
Perempuan yang lahir di Bandung, Agustus 1990 ini telah menetap di Panti Sosial Bina Netra (PSBN) Wyata Guna Bandung sudah hampir 8 tahun lamanya Saat ini Heni tengah sibuk dengan kegiatan belajarnya karena sebentar lagi ia akan melaksanakan Ujian Akhir Nasional. Ia berharap, setelah lulus SMA ini, ia dapat melanjutkan studinya ke perguruan tinggi. “Saya ingin masuk UIN (Universitas Islam Negeri-red), saya nanti akan masuk Fakultas Dakwah karena saya memiliki cita-cita untuk menjadi seorang guru di sekolah dan mengajarkan anak-anak untuk mengaji”, ucapnya.. “Ya saya nantinya ingin membantu teman-teman tuna netra lainnya untuk selalu giat belajar dan menyemangati mereka bahwa walaupun kita tidak bisa melihat, tetapi kita juga punya kelebihan lain", ucapnya.
4. Ridho Kusuma, Audisi Indonesian Idol 2012
Sebagai satu-satunya kontestan tunanetra di babak eliminasi 1, Ridho kusuma boleh berbangga hati menapaki panggung eliminasi 1 dan bersaing dengan para peserta lain yang tampil nyaris sempurna.
Pemilik nama lengkap Ridho Kusuma ini membawakan tembang 'Lagu Kita', lagu yang sama yang ia persembahkan di babak audisi. Mendapat dukungan dari keluarga, terutama sang kakak membuat Ridho cukup percaya diri ketika tampil dihadapan juri Triple A. Tak hanya itu, para kontestan lainnya pun menyaksikan murid SLB ini unjuk kebolehan.
Tak jelek memang, namun sayang ia tak lolos ke babak eliminasi selanjutnya. "Aku bersyukur sudah bisa sampai disini, kepada semua yang telah mendukung aku aku ucapkan terima kasih, buat orang tua dan keluargaku aku sayang kalian," ujarnya datar usai turun dari panggung.
Indonesian Idol memang selalu memberikan kesempatan bagi yang tidak memiliki kesempurnaan fisik untuk menunjukkan bakat mereka. Ini terbukti, bahwa ajang ini tak pilih kasih, pilih status, maupun pilih kasta.
5. Siti Halimah, Finalis Dangdut Mania 2007
Tukang Pijat Tunanetra Berubah Jadi Selebriti, wanita ini menyingkirkan dua pesaingnya di final Dangdut Mania. Banyak jalan menuju Roma. Rasanya, pribahasa lawas itu cukup dalam untuk memadankan bagaimana Dangdut Mania yang tayang di layar kaca TPI telah mengubah nasib seorang tukang pijat tunanetra menjadi orang yang populer layaknya selebriti. Medianya, tentu saja, lewat Kontes Musik Dangdut.
Adalah Siti Halimah, ibu beranak satu yang sehari-harinya berprofesi sebagai tukang pijat kelahiran Pati, 24 September 1972, yang telah membuktikan kebenaran pribahasa Banyak Jalan Menuju Roma, tadi. Lewat program variety music show, Siti Pijit begitu nama panggung yang dilekatkannya telah menjelma sebagai seorang pesohor gara-gara melantunkan musik dangdut.
Di acara puncak Grand Final Dangdut Mania, Siti berhasil menyingkirkan dua kompetitornya Jupri Asong dan Agus Kenek. Siti dinisbatkan sebagai jawara setelah meraup polling SMS pemirsa sebanyak 38,62 persen. Sementara Jupri Asong dan Agus Kenek masing-masing mengumpulkan 32,72 persen dan 28,66 persen SMS. Berkat popularitasnya di mata pemirsa TPI itu, Siti Pijat berhak menggondol uang sebesar Rp 50 juta.
6. Fiersha Hanifah, Mamamia Show 2007
Fiersha Haniha, kisah gadis belia penderita tuna netra di acara Mamamia Show. Dengan kekurangannya, ia berusaha menggapai cita-citanya menjadi penyanyi terkenal. Meski ejekan "buta" seringkali ia terima dari teman sebaya saat jajan di warung depan rumahnya. "Aku mulai menyanyi sejak umur dua tahun," katanya penuh percaya diri.
Fiersha memang gadis yang diberi kekurangan. Tapi itu bukan halangan. Bersama ibunya, Mama Ace, ia sering mengikuti lomba menyanyi di Bandung. Hingga kini, 9 piala dari lomba nyanyi sudah ia koleksi. Kehebatan Fiersha bukan hanya nyanyi. Pendidikan pun, Fiersha tak mau kalah dengan anak-anak normal. Buktinya ia bersekolah di sekolah menengah pertama (SMP) umum di Bandung, meskipun dengan bantuan huruf braille.
Sebelumnya, ketika Fiersha lahir Mama Ace merasa malu, karena puterinya diberi kekurangan. Apalagi, Fiersha anak pertamanya. Enam bulan lamanya Mama Ace sedih dan kecewa. Hingga akhirnya ia tersadar, di balik kekurangan Fiersha, ternyata Tuhan menitipkan sebuah anugerah teramat indah. "Sekarang aku berusaha untuk mendukung keinginan Fiersha. Dia salah satu permata hatiku. Kalau menyanyi adalah dunia yang ingin ia tekuni, aku akan selalu mendukung," kata Mama Ace.
7. Yana Mulyana, Radio Show 2012
Kang Yana Mulyana, dengan keterbatasannya menyandang tuna daksa, beliau sangat ahli dalam memainkan gitar, simak saja skil permainan gitar beliau dari Jimi Hendrix hingga Yngwie Malmsteen, membuat decak kagum penonton di sekitarnya. Bolehlah saya menyebut beliau sebagai "Dewa Gitar Sejati"
Katakanlah: "Dia-lah Yang menciptakan kamu dan menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati". (Tetapi) amat sedikit kamu bersyukur.
(QS. Al-Mulk:23)
videos by: youtube.com
7 Penyandang cacat yang luar biasa di ajang pencarian bakat
sources:
http://indramufarendra.wordpress.com/
http://www.okefood.com/
http://www.kaskus.co.id/
http://www.indonesianidol.com/
http://www.infoanda.com/
http://manzaboy.blogspot.com/
http://indramufarendra.wordpress.com/
bilamana ada kesalahan, mohon di ralat, terima kasih
0 komentar:
Posting Komentar