Tampilkan postingan dengan label Nature. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Nature. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 27 April 2013

10 Kreativitas dari pemukiman kumuh

Permukiman kumuh dianggap sebagai bagian wilayah kota yang sangat tidak produktif, kotor, tidak memiliki potensi, tidak efisien dan mengganggu estetika serta keindahan, keberadaan pemukiman kumuh seringkali dianggap sebagai sumber timbulnya berbagai perilaku menyimpang, seperti kejahatan, dan sumber penyakit sosial lainnya.
Namun dibalik itu semua, coba kita lihat beberapa daerah yang awalnya pemukiman kumuh berubah menjadi tempat yang ramah lingkungan, bersih, dan asri.


1. Kampung kreatif, Kreativitas melukis
kampung kreatif
Dimotori oleh Perhimpunan Kampung Kreatif Indonesia, lingkungan khas pinggir kali yang kumuh diubah menjadi berwarna-warni oleh warga dengan melukis dinding di rumahnya sendiri.
“Semua berawal dari pendekatan ke warga yaitu dengan mendatangi warga yang diajak bicara dari hati ke hati dan menawarkan konsep kampong kreatif yang dilanjutkan dengan seorang seniman lukis yang pernah tinggal disana selama hampir 8 tahun dan menawarkan sebuah ide,” jelas Ki Suhardi, seniman senior yang paling giat membantu Perhimpunan Kampung Kreatif Indonesia.
Dengan penuh semangat warga berebut untuk melukis rumahnya sendiri. Apalagi bahan–bahan cat warna sudah disiapkan. Selain ingin membuat lingkungan menjadi lebih nyaman, semangat warga bancili disuntik tambahan bonus yang cukup menggiurkan.
“Yang mengikuti melukis rumahnya sendiri akan mendapatkan hadiah. Juara pertama mendapatkan nilai Rp 3.000.000,- juara ke dua Rp 2.000.000,- dan juara ke tiga Rp 1.000.000,”ucap pria berambut panjang penuh dengan uban ini.


2. Melestarikan Salak Condet
salak condet
Perkebunan itu terletak cukup jauh dari Jalan Raya Condet. Beberapa warga Condet pun seringkali menggelengkan kepala setiap kali ditanya mengenai letak kebun tersebut. Padahal, di area seluas kurang lebih 3,5 hektar itu, tumbuh tanaman yang buahnya pernah mengharumkan nama Condet. Ya! Salak condet yang kini semakin sulit ditemukan di pasar-pasar tradisional, apalagi toko buah.
Adalah Komunitas Ciliwung Condet yang coba mempertahankan keberadaan kebun salak condet. Dibentuk pada 2005, komunitas itu memiliki misi melestarikan habitat terakhir flora dan fauna di bantaran Ciliwung Condet. “Beruntung di tengah himpitan pembangunan kota Jakarta, kami masih memiliki tanaman yang tumbuh di habitat aslinya,” kata Abdul Kodir, salah satu penggagas komunitas. “Apalagi condet juga termasuk dalam salah satu wilayah bersejarah di Jakarta.”
Condet memang memiliki tempat khusus dalam perjalanan sejarah Jakarta. Pada zaman pemerintahan Hindia Belanda, wilayah itu pernah menjadi semacam tempat singgah bagi para petinggi Belanda yang melakukan perjalanan ke Buitenzorg atau Bogor dengan kereta kuda. Pada zaman itu banyak vila berdiri di Condet, terutama di wilayah Kampung Gedong dan Tanjung Timur.


3. Kampung Lele, dari banjir Budidaya Lele
kampung lele
Produksi ikan lele dihasilkan dari lingkungan yang kerap banjir karena kesalahan tata kelola. Lingkungan jadi bersih dan masyarakat jadi mandiri.
Banjir itu memang jadi masalah di Jl. Kapuk Raya Swadaya III Rt. 006/02. Perlahan muka tanah dari tahun ke tahun mulai digenangi air. Menurut Andri Wahyudin, tokoh pemuda setempat, banjir melanda sejak 20 hingga 25 tahun yang lalu.
Genangan air berkumpul di kampung mereka. Kampung pun mulai menyesuaikan diri, hunian dibangun menjadi rumah panggung. “Bagi yang masih bertahan mereka membangun rumah panggung, yang tidak kuat bertahan lahan itu ditinggalkan,” lanjut Andri lagi.
Perlahan rumah yang ditinggalkan terendam air dan menjadi semacam danau-danau. “Dalam airnya sampai dua-tiga meteran.” jelas Andri.
Akhirnya danau itu menjadi tempat pembuangan sampah masyarakat. Kampung menjadi kumuh dan kotor. Melihat kondisi itu sekelompok anak muda tercetus untuk membersihkan genangan air dari sampah itu.
Pada tahun 2007 muncul ide membudidayakan lele di atas lahan yang tergenang itu. “Karena budidaya lele masyarakat tak membuang sampah ke dalam air lagi, ditampung di bak sampah di pinggir kolam. Ada warga yang nanti mengangkutnya”  begitu jelas Andri.
Tahun pertama masih merugi, pada tahun 2009 mulailah keuntungan didapat. Mereka mulai menemukan formula yang tepat untuk membudidayakan ikan lele di atas genangan-genangan air itu. Yang mereka pilih adalah sistem jaring apung atau waring yang diperoleh dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).


4. Kampung Batik
kampung batik
Kampung kumuh yang kini jadi Kampung Batik di Jakarta. Diresmikan di penghujung 2011, perkampungan RW 04 di Jl Palbatu II Kelurahan Menteng Dalam, Kecamatan Tebet Jakarta Selatan saat ini dikenal sebagai kampung batik. Pemberian nama kampung batik berawal pada tahun 2011.
Adalah Ade Santoso seorang warga Palbatu II, yang tergerak hatinya melihat kondisi kampung yang jauh dari sifat bersih. Dari situ, dia terbesit untuk membuat sesuatu lebih bermakna. Maka terpikirlah sebuah ide untuk menghias tembok bangunan, dan sarana umum lainnya dengan batik.
"Berawal dari kesadaran dan kepedulian akan keberlangsungan budaya Indonesia, yaitu batik," kata Ade kepada wartawan di Jl Palbatu II Tebet Jakarta Selatan, Selasa (2/10).
Karena bersifat swadaya, kegiatan membatik di tembok bangunan terlaksana, juga karena mendapat dukungan dan bantuan dari salah satu perusahaan cat besar di Indonesia.


5. Kampung Jambangan, dari kumuh jadi kampung wisata
kampung jambangan
Wilayah kampung wisata Jambangan sebagian besar terdiri atas pemukiman, hanya sekitar 10 persennya saja yang dikelola untuk pertanian. Kampung ini sudah ada sejak lama, sekitar tahun 70an. Saat itu banyak masyarakat dari Surabaya dan Gresik berpindah ke tempat ini. Dulu kampung wisata Jambangan termasuk di luar Kota Surabaya, yaitu sudah masuk ke dalam wilayah Kabupaten Gresik. Sekitar tahun 1960an, wilayah ini bergabung dengan wilayah lain seperti Karangpilang, Wiyung, Tandes, dan Surabaya. Sejak penggabungan itu, semakin banyak masyarakat pindah ke tempat ini dan membuat pemukiman mereka sendiri.
Singkat cerita, jumlah pemukiman di tempat ini meningkat pesat dan dalam sekejap mata sudah penuh oleh penduduk. Namun sayangnya arus perpindahan tersebut tidak diikuti dengan penataan lingkungan yang baik. Alhasil, daerah di sepanjang kali Surabaya penuh oleh sampah dan kakus. Semakin banyak warga yang datang, semakin kumuh pula tempat tersebut. Hingga seorang warga yang kini telah wafat, Sriyatun Djupri, berinisiatif untuk mengajak warga menciptakan lingkungan kampung yang lebih bersih. Nah, dari situlah muncul sebuah kampung yang bersih dan tertata bernama kampung wisata Jambangan. Beliau berjuang bersama masyarakat dari sejak tahun 1973. Di dalam sosialisasi tersebut, beliau mencegah warga setempat untuk buang hajat di kali. Berkat usahanya yang keras tersebut, pemerintah menghadiahkan penghargaan kalpataru kepada beliau.
Usaha almarhun dilanjutkan oleh orang-orang yang juga serius membuat kampung wisata Jambangan lebih sehat dan tertata rapi. Pemandangan kampung yang bisa kita lihat saat ini sangat berbeda dengan kondisinya beberapa puluh tahun lalu.


6. Karangwaru, Keasrian di bantaran sungai
karangwaru
Program penataan lingkungan pemukiman berbasis masyarakat di Kelurahan Karangwaru, Tegalrejo, Yogyakarta telah berhasil mengubah wilayah kumuh di bantaran Kali Buntung menjadi  tempat indah bersih dan enak untuk dikunjungi.
Wilayah kumuh di bantaran Kali Buntung Kelurahan Karangwaru Kecamatan Tegalrejo kini telah disulap menjadi Karangwaru Riverside. Program penataan lingkungan tersebut berasal dari anggaran program Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLPBK) senilai Rp 1 miliar dari Kementrian Pekerjaan Umum (Kemen PU) RI.
Anggota Tim Pemasaran Karangwaru Riverside "Sae Saestu", Murtadho mengatakan, kawasan yang dipilih tersebut awalnya merupakan kawasan paling kumuh, dan terkenal angker. Setelah dilakukan penataan lingkungan dengan sistem partisipatif warga setempat kawasan tersebut berubah wajah menjadi bersih dan asri.
Setidaknya di kawasan sepanjang 126 meter tersebut kiri kanan sungai sudah ditata. Menurut Murtadho, proyek yang dikerjakan sejak 2011 itu di antaranya meliputi penataan lingkungan yakni dengan penguatan talud bronjong dengan kolom penyangga dan ringbalik, pembuatan jalan setapak di kiri kanan sungai, drainase, ruang terbuka hijau dan pembuatan septik komunal limbah domestik.


7. Margasari, Pemukiman di atas air
margasari
Pemukiman Atas Air Kelurahan Margasari Atau yang biasa disebut Kampung Air atau Kampung Nelayan ini, merupakan kawasan pesisir yang terletak di sebelah selatan wilayah Kelurahan Margasari serta berbatasan dengan buffer zone kilang minyak Pertamina UP.V Balikpapan.
Destinasi ini dapat dicapai dengan segala jenis kendaraan. Akan tetapi untuk memasuki kawasan seluas dua hektare tersebut, anda harus berjalan kaki.
Semula area ini adalah kawasan kumuh dan pada tahun 1992 kawasan tersebut tertimpa musibah kebakaran. Kemudian Pemerintah Balikpapan bersama-sama dengan Pertamina Refinery Unit V menyulap pedestrian tersebut menjadi kawasan yang lebih nyaman, serta menetapkan perkampungan yang berada di atas air ini sebagai salah satu lokasi wisata kawasan konservasi mangrove.
Selain menyediakan perumahan sehat bagi masyarakat, lokasi ini dilengkapi juga dengan kawasan wisata berupa deretan pedagang kuliner yang siap memanjakan lidah anda serta pondokan mini untuk para pengunjung yang ingin bersantai. Ketika sore hari, tampak jejeran pemancing yang menghabiskan senja di keheningan tepi laut mewarnai sepanjang jembatan ulin. Saat malam hari Anda dapat menikmati pemandangan api abadi obor Pertamina dan kelap kelip lampu kilang minyak.
Kawasan Kampung Air Margasari ini, bebas dikunjungi kapan saja, pagi, siang, sore atau bahkan mungkin malam hari.


8. Kampung Akustik Cicadas, Kesenian di pemukiman kumuh
kampung cicadas
Petikan gitar Ganjar Nur mengiringi launching Kampung Akustik Cicadas di Cicadas Pasar II RW 04 Kelurahan Cikutra, Kecamatan Cibeunying Kidul, Sabtu (13/10). Sebuah kawasan yang dinilai kumuh berubah menjadi elok berkat hiasan mural di sepanjang gang, dan tentu saja, keahlian warganya memetik gitar. Kini, Cicadas yang dulu lumayan "menyeramkan" pun disulap menjadi sebuah kampung kreatif.
Keahlian memetik gitar ditunjukkan salah seorang penggagas Kampung Akustik Cicadas, Ganjar Nur. Membawakan lagu berjudul "Anak Anjing", Ganjar mengajak warga Cicadas Pasar II RW 04 untuk mengalirkan semangat kreativitas mereka. Mengubah kebiasaan hidup yang negatif ke arah positif.
Kampung Akustik Cicadas bisa menghilangkan citra buruk daerah itu sebagai tempat nongkrong anak muda di gang-gang sehingga sering disebut sebagai "gang seribu punten". "Rumusnya kreativitas, dan sekarang kita lihat warga Cicadas Pasar II RW 04 semua bergerak berlomba dengan kreativitasnya.


9. Flyover Antasari, Kolong jembatan yang asri
flyover antasari
Sudah bukan rahasia umum kalau kolong jembatan di Jakarta menjadi pemukiman kumuh di Jakarta. Atau paling tidak menjadi tempat mangkal orang tak waras. Pemandangan dan keindahan kota pun terganggu. Lalu mesti bagaimana?
Mungkin satu yang patut dicatat yakni kolong jembatan flyover Antasari, Jaksel. Kawasan ini terlihat asri dan nyaman. Malah dibangun seperti taman, dengan tempat duduk dan beberapa tanaman.
"Mungkin karena di sini dekat dengan kantor wali kota Jaksel, jadi gelandangan pada nggak berani tinggal," jelas seorang warga Ading (50) yang ditemui detikcom, Senin (1/4/2013).
Kalau malam, di flyover ini pun ada lampu yang berkelap-kelip berganti warna. Kawasan kolong jembatan yang biasanya muram dan tak enak dilihat, menjadi lebih nyaman. Kawasan di sekitar kolong jembatan ini pun bersih. Di tengah jalan ada beberapa pot yang dipasang tanaman.


10. Kampung Karanganyar, bersih dan asri
karanganyar
Tak salah jika Kampung Karanganyar RW 16 Brontokusuman Mergangsan Yogyakarta dinobatkan sebagai juara pertama lomba Green and Clean tingkat DIY 2012. Sejak memasuki pintu gerbang kampung, suasana asri sudah terlihat. Tidak hanya itu, Kampung Karanganyar juga bersih dari sampah.
Keberhasilan RW 16 Brontokusuman ini tak lepas dari semangat warga dalam menjaga keamanan dan kenyamanan kampung. "Dulu, kampung sini merupakan kampung yang paling kumuh karena lokasinya paling rendah. Sekarang alhamdulillah sudah bisa berubah," ungkap Ketua RT 59 Karanganyar, Sofyan.
Kampung Karanganyar RW 16 Brontokusuman terdiri dari 3 RT, masing-masing RT 58, 59 dan 60 dengan populasi penduduk sekitar 312 orang. Sofyan menambahkan, dengan populasi warga yang cukup banyak, merubah kampung kumuh menjadi asri juga tidak mudah.
Beruntung, para tokoh masyarakat mulai dari Ketua RW 16, para Ketua RT serta pemuka agama setempat sepakat untuk memberikan contoh kepada warga dengan aksi nyata. Setiap kali ditemukan sampah yang berserakan di kampung, tokoh masyarakat tersebut memungut dan memindahkan ke tempat sampah.

Sesungguhnya ALLAH tidak mengubah keadaan suatu kaum, sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri” (QS. Surat Ar-Ra’d: 11)


sources:
http://www.wargajakarta.com/
http://m.readersdigest.co.id/
http://nationalgeographic.co.id/
http://www.merdeka.com/
http://wahw33d.blogspot.com/
http://jogja.tribunnews.com/
http://ibalikpapan.com/
http://news.detik.com/
http://krjogja.com/
bilamana terdapat kesalahan, mohon diralat.

Rabu, 20 Maret 2013

5 Wisata bawah laut yang sangat unik di Indonesia

Indonesia memiliki wilayah perairan yang sangat luas, perairan yang indah juga dapat menarik banyak wisatawan dengan menjadikan objek wisata bawah laut, namun ada beberapa tempat wisata bawah laut yang sangat unik untuk dikunjungi di Indonesia.

1. Wisata Bangkai Kapal Karam
kapal karam
Indonesia memiliki keindahan laut & nilai sejarah yang tinggi, salah satu contoh banyak bangkai kapal karam yang masih memiliki nilai sejarah dan menarik untuk dikunjungi, diantaranya ialah:
Penemuan bangkai kapal perang peninggalan Belanda oleh warga di Perairan Kepulauan Gili Raja, Kecamatan Gili Genting, mendapatkan perhatian serius dari Pemerintah Kabupaten Sumenep.
Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olaharaga (Disbudparpora) Sumenep M. Nasir mengatakan, bangkai kapal nantinya akan dibuat sebagai objek wisata bawah air.
kapal karam
Tulamben terletak 82 km dari kota Denpasar, Bali. Tulamben memiliki keindahan bawah laut yang sangat bagus. Wisata di Tulamben menyaksikan panorama bawah laut seperti eksotisme ikan-ikan yang berenang itu dan warna-warni terumbu karang, tentu saja menarik untuk dilihat. Tujuan untuk wisata diving tujuan utamanya adalah bangkai kapal (wreck point).Kapal milik Amerika Serikat yang karam pada perang dunia kedua dan sekarang menjadi hunian ratusan spesies ikan di laut Tulamben Kita tinggal berenang lebih ke tengah dan amati baik-baik di bawah. Kita akan melihat buritan kapal yang tenggelam akibat ditembak terpedo milik Jepang pada perang dunia I tersebut. Bagian paling atas kapal ini hanya sedalam tiga meter dari permukaan. Kedalaman di tempat ini maksmimal 30 meter. Jika memang anda memang penghobby diving ataupun menyelam objek wisata Tulamben ini akan sangat sayang untuk lewatkan, tempat terdekat lainya yang juga bagus untuk diving dan dengan keindahan matahari terbitnya adalah pantai Amed.
Pulau Samalona juga menyimpan sejuta misteri tentang karamnya sejumlah kapal peninggalan Perang Dunia Ke-II. Ada sekitar 7 buah kapal yang karam di kawasan pulau ini, di antaranya: kapal Maru, kapal perang milik Jepang yang karam pada kedalaman sekitar 30 meter; kapal Lancaster Bomber yang juga karam pada kedalaman sekitar 30 meter; kapal selam pemburu (gunboat) milik Jepang kapal kargo Hakko Maru buatan Belanda; serta kapal selam milik Jepang. Kapal-kapal yang karam tersebut telah berubah wujud menjadi karang dan menjadi “rumah” atau “tempat tinggal” bagi ratusan biota laut yang beraneka ragam bentuk, dan jenis serta warna yang sangat mengagumkan. Keindahan inilah yang menjadi daya tarik bagi para wisatawan untuk datang berenang di antara bangkai-bangkai kapal karam tersebut.
Dan masih banyak lagi beberapa tempat karam bangkai kapal yang bisa dijadikan tempat wisata bawah laut di Indonesia.


2. Wisata Gunung Berapi Bawah Laut
gunung berapi bawah laut
Ditemukannya beberapa gunung berapi bawah laut diIndonesia akhir-akhir ini menambah daftar keindahan Indonesia yang dijadikan objek wisata bawah laut di Indonesia, seperti:
DinasKebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara tengah menyiapkan sejumlah objek wisata, diantaranya panorama gunung api bawah laut di Perairan Galela. Letak antara Morotai dengan lokasi gunung api bawah laut tersebut tidak terlalu jauh, hanya membutuhkan waktu beberapa puluh menit menggunakan speedboat atau sarana angkutan lainnya untuk mencapai lokasi tersebut.
Gunung berapi bawah laut adalah salah satu objek wisata andalan yang diminati para wisatawan lokal maupun internasional.
Gelembung udara muncul dari gunung berapi di bawah laut Pulau Sabang, Provinsi Aceh. Gunung berapi bawah laut adalah salah satu objek wisata andalan yang diminati para wisatawan lokal maupun internasional.


3. Wisata Candi Bawah Laut
candi bawah laut
Keberadaan bentuk bangunan menyerupai candi, sebenarnya adalah taman pura di dasar laut kawasan Teluk Pemuteran, Kabupaten Buleleng, wilayah utara Bali. Taman pura bawah laut atau "underwater temple garden" Pemuteran yang sempat menghebohkan dunia itu, merupakan areal penyelaman tambahan ketiga di kawasan Tangkad Jaran, Pemuteran, yang selama ini juga sudah dikenal sebagai salah satu objek wisata di Bali.
candi bawah laut
Obyek penyelaman yang sempat dihebohkan sebagai candi misterius, termasuk mengundang perhatian Dirjen Pemasaran Depbudpar Sapta Nirwanda itu, berada di kedalaman 15 - 28 meter pada areal dasar laut seluas 2.500 meter persegi. Di dalam areal taman laut itu kondisinya tertata apik, dengan candi bentar atau model gerbang khas Bali berukuran tinggi empat meter dan sepuluh patung batu ukuran besar. Menurut Chris Brown, struktur candi bentar ditenggelamkan tahun 2005 setelah Pemuteran mendapat penghargaan ASEANTA sebagai kawasan wisata konservasi lingkungan.


4. Wisata Bangunan dan Terowongan Bawah Laut
terowongan bawah laut
Arsitek Belanda menjulukinya ”Kustbatterij op de Landtong te Tjilatjap” atau tempat pertahanan pesisir di atas tanah yang menjorok ke laut. Benteng berlanggam Eropa yang dikubur di bawah tanah ini merupakan tiruan bentuk kecil Benteng Rhijnauwen, benteng terbesar di ”Negeri Kincir Angin”.
Benteng ini dibangun pada abad ke-18. Oleh warga setempat, bangunan yang didirikan tahun 1861-1879 ini disebut Benteng Pendem. Tak berlebihan rasanya sebutan ini. Berbeda dengan benteng lain yang jelas terlihat walau dari kejauhan, hampir semua bagian bangunan ini terpendam sedalam 1-3 meter di bawah permukaan tanah. Dari jauh hanya tampak seperti gundukan tanah biasa. Di benteng ini juga terdapat terowongan bawah laut yang diduga menghubungkan Pulau Jawa dan Pulau Nusakambangan.
Dilepas pantai bagian utara Papua ditemukan pola bangunan yang diperkirakan terdapat struktur bangunan mirip “beteng” (awam: benteng) yang panjangnya 110 km dan tingginya setinggi gunung: 1860 meter, dengan lebar 2700 meter!
bangunan bawah laut
Jika dilihat, struktur ini lebih mirip “dinding” atau “tembok”. Dan hebatnya lagi tembok ini lurus memanjang secara sempurna sepanjang 110 kilometer!
Jika benar, jelas beteng seperti ini tidak mungkin dibuat oleh peradaban manusia kera ataupun manusia primitif, mengingat bangunan tertinggi di abad modern saat ini saja, tingginya baru sekitar 800 meter yaitu menara Dubai. Sedangkan bangunan ini sudah menjulang 1860 meter atau lebih dari 2 kali tingginya Burj Dubai!


5. Wisata Harta Karun
harta karun
Harta karun yang tersimpan di perairan Indonesia memiliki keunikan dan nilai sejarah yang tinggi. Laut Indonesia seakan tak habis memberikan cerita, dari mulai ikan-ikan, terumbu karang, sampai yang tak sengaja tersimpan disana, yaitu kapal-kapal naas, yang karam saat mengarungi lautan.
Siapa sangka di dalam kapal yang karam tersebut, sering tersimpan 'harta karun' berupa keramik, logam atau mungkin emas, berasal dari muatan yang dibawa oleh para saudagar yang berlayar pada zaman dahulu.
harta karun
Seringkali, benda muatan kapal tenggelam (BMKT) yang seharusnya menjadi warisan budaya tersebut, justru tidak tersimpan di museum di Indonesia, ada pula yang justru menjadi milik negara lain.
Contohnya kapal Arab, bernama Jewel of Muscat, yang tenggelam di sekitar lautan Bangka-Belitung. Di dalamnya ditemukan sekitar 48.000 benda berharga seperti keramik, logam, kaca, kayu, gading, batu, dan tulang. Namun kini, sebagian koleksi disimpan di Museum Maritim di Singapura. Seperti juga harta karun yang sangat bernilai yang ditemukan di peraiaran Cirebon.


5 Wisata bawah laut yang sangat unik di Indonesia
source:
http://wisata.kompasiana.com/
http://miztia-respect.blogspot.com/
http://indocropcircles.wordpress.com/
http://indoexland.blogspot.com/
http://wisata.kompasiana.com/
http://oase.kompas.com/
http://wisata.kompasiana.com/
http://bangka.tribunnews.com/
bilamana terdapat kesalahan dalam artikel ini, mohon diralat, terima kasih.

Jumat, 15 Maret 2013

10 Undergound Waterfalls in Indonesia

1. Seropan Cave Waterfall, Yogyakarta
Seropan cave is located in the village Semuluh, District Semanu, Gunungkidul district, Yogyakarta, and has a length of 888 meters.
Privileged Seropan cave you'll get from outside the cave to cave into the stomach. Starting from outside the cave you will be pampered with limestone cliffs that can be conquered, you can find this digua 13 climbing lines with different levels of varying difficulty, climbing out the cave Seropan suitable for those of you who are just learning rock climbing and still a beginner, so there is no harm if you try it. Where you'll find a 7-meter high waterfall.

2. Buniayu Cave Waterfall, Sukabumi
Goa Buni Ayu was originally known as Goa Cipicung, it is caused because of the location of the cave is located in the village Cipicung. However, some of his more familiar cave crawler as Goa Demon. However, since under management Perhutanioffice began on 26 February 1992 the name was changed to Wana goa Tourism Goa Buniayu.
Goa Buni Ayu is a natural cave that is still in its natural you will find stalactite, stalagmite, flow stone, coloumn, drapery, gourdam, canopy or other cave ornaments. There are also animals that have undergone changes in function due to environmental influences cave senses such as spiders, crickets, fish, snakes, bats (megachiroptra), lizards, shrimp, swiftlets (Collocalia) as well as a variety of other animals.
You will also find underground rivers, waterfalls, caves and lakes in the area + 1 hectare.

3. Petruk Cave Waterfall, Kebumen
Petruk cave is one tourist attraction in Kebumen. Obwis (objects and Logending Beach, which is located in the hamlet Mandayana Candirenggo sub Desa father, Kebumen district, or about 4.5 miles from Jatijajar heading south. Due strange shapes of stalactites and stalagmites, the names sounded strange, spooky, or funny, for example: layon stone (similar bodies), white crocodile (crocodile-like), or stone helicopters, and others. fact there are stalactites hanging on the cave floor were low flat like breasts. on the caves also seen a number of spring and a small waterfall.

4. Pule Jajar Cave Waterfall, Yogyakarta
Pule Jajar cave is one cave that has an underground river systems and waterfalls as high as approximately 5 m. Administratively cave in the village of Pule Jajar Jepitu, District Girisubo, Gunungkidul district, Yogyakarta Special Province. This location can be reached from yogyakarta Wediombo heading to the beach, the mountain South.

5. Ngerong Cave Waterfall, Tuban
Ngerong cave is located in the Village District Rengel Tuban.Gua district Rengel is a natural tourist sites Tuban, albeit limited around the mouth of the cave. Ngerong cave has an underground river water flow is very large so as to enable the irrigation in rice fields around.
Ngerong cave has approximately 1800 meters long hallway. High water in the cave varies from 0.5 to 3 meters in the dry season, while in the rainy season can reach 3 meters. The mouth of a large cave with a width and height of 4-8 and 2-7 m. In the cave discovered waterfall is 5 meters called "Grojokan Sewu". Cave hallway ends at a small lake where springs discharge.

6. Cerme Cave Waterfall, Yogyakarta
Cermai cave in the village Srunggo, Selopamiro, Imogiri, Bantul, Yogyakarta, with a 20 km towards south from the city center, this cave is located in the highlands, while en route to the cave you will also see the natural beauty with a landscape view of the city of Yogyakarta of altitude. That is the main attraction in this cave is a small waterfall inside the cave, seldom has a unique cave like this.

7. Jatijajar Cave Waterfall, Kebumen
Jatijajar Cave, a tourist spot into a tourist icon in Kebumen. This cave runs along + / -250 meters with an average width of 25 meters with a height of 15 meters, making it easier for visitors to enter.
Hundreds of meters long cave hallway decorated with rows of gurdam and waterfalls. The hallway cave below was prepared Jatijajar cave into a tourist attraction of special interest. To enter the spring in the cave Jatijajar sacred and serve as pilgrimage places.

8. Lueng Jaran Cave Waterfall, Pacitan
Lueng Jaran Cave located in Mount Sewu, Pacitan, East Java. They say the cave is very long and stratified, but it is also promising cave spectacular scenery for those sports lovers caves.
An expedition ever undertaken by the Australia-England successfully mapped cave with a length of 20 km. These results differ slightly from the mapping ever undertaken cave crawler from Gajah Mada University (Mapagama) which shows that the cave has a length of 21 km. The difference in mileage is certainly indicate that, indeed sport caves often face many obstacles were quite hard. "The sport caves does require special skills.

9. Liang Puruk Cave Waterfall, Central Borneo
Liang Puruk a vertical cave with cave mouth lies in a debris basin (collapse doline) with two small streams into the cave that form a waterfall. The hallway cave about 355 m in length with various types hallway. Hallways bersubstrat fossil soil and guano from bats and swiftlets. Active hallway is a long corridor with several waterfalls altitude of about 5 feet at the mouth of the cave and about 10 meters inside the cave. River igneous basement bersubtrat because limestone rock located above freezing. Well-developed cave ornaments such as canopies, mikrogordam, rock flow (Flowstone), stalactite and stalagmite. Some of the incoming water (inlet) which comes from the fracture gap forming pools of water inhabited by any kind of unique aquatic fauna. The hallway ended in a hallway with a low roof. But allegedly the river continues to Liang hajuq. Altitude: 350 m asl. Length: 354.7 m (mapped),> 400 m (observed). Type: vertical, active hallway. (June, 2003, Cahyo Rahmadi and YR Suhardjono, Bogoriense Zoologicum Museum Zoology Division, Research Center for Biology LIPI Cibinong, Bogor)

10. Liang Hajuq Cave Waterfall, Central Borneo
Liang hajuq nearly 2km in length. While the corridor is mapped only 1.5 km. But the cave is still expected to be longer than expected. Liang hajuq has a large cave mouth, in front of a huge block of stone there. The halls were big and wide, but once laced the lower aisle and found an underground river. This river is a continuation of the river in Liang Puruk. River with a width of about 4 m and a depth of about 0.5 m has a pretty swift current. In some places found around the waterfall with a height varies from 4 m to 7 m. Liang hajuq is inhabited cave swiftlets and produced several kilograms of bird nests. The cave is also guarded by two people who live in front of the mouth of the cave. In some hallways populated swiftlets are also covered by a wooden fence to protect the cave from the spoil people who are not responsible.


source:
http://www.platjogja.com/
http://bisnis-jabar.com/
http://dimz-niceboy.blogspot.com/
http://www.beritajatim.com/
http://biotagua.org/
http://wisata.kompasiana.com/
http://theamazingdreams.com/
http://yogyakarta.panduanwisata.com/
http://jawatimuran.wordpress.com/

Rabu, 06 Maret 2013

10 Taman bunga yang indah nan eksotis di Indonesia


1. Taman Bunga Nusantara, Cianjur
Taman Bunga Nusantara adalah sebuah taman bunga seluas 23 hektare yang terletak dekat Gunung Gede Pangrango dan Kebun Teh Bogor dengan jarak tempuh sekitar 2 jam perjalanan dari Jakarta. Di taman ini disimpan berbagai tipe bunga dan tanaman, dalam hal ini terutama budi daya anggrek. Diperkirakan ada sekitar 2000 jenis anggrek yang dirawat di tempat ini.
Di tempat ini terdapat juga fasilitas hiburan untuk anak-anak berupa minicar, restaurant dan juga permainan ketangkasan.
Taman Bunga Nusantara diresmikan oleh Tien Soeharto pada 10 September 1995.


2. Orchid Gardens, Bali
Bali Orchid Garden adalah salah satu tempat terbaik untuk melihat keindahan taman bunga di sebelah timur Bali, taman terletak di dekat dengan Sanur, Bali. Taman tropis yang menyediakan lingkungan yang damai, santai di mana bunga anggrek indah mekar sepanjang tahun. Kebun raya ini terbuka untuk wisatawan individu, kelompok tur dan fungsi pribadi. Dalam hal ini surga taman tropis ini ditumbuhi banyak tanaman tropis yang berbeda dari Cordylines, Bromeliads, Heliconia, Aroids, tanaman Pitcher (nepenthes) dan banyak, banyak lagi dari Indonesia dan luar negeri.

 
3. Taman Bunga Sakura, Kebun Raya Cibodas
Tak perlu jauh-jauh pergi ke Jepang untuk menikmati keindahan Sakura. Di Kebun Raya Cibodas, kita bisa melihat pohon Sakura yang sudah ditanam sejak tahun 1953 yang akan berbunga pada sekitar bulan Januari-Februari atau Februari-Maret. Di Kebun Raya Cibodas telah ditanam ratusan pohon Sakura dengan 7 jenis tanaman Sakura yaitu Prunus cerasoides, Prunus yedoensis, Prunus yamasakura, Prunus lannesiana, Prunus sp., Prunus arborea, dan Prunus costata. Sekarang kita bisa menikmati `hanami`(tradisi melihat bunga) tanpa harus pergi ke Jepang dengan melihat mekarnya bunga Sakura di Cibodas.

 
4. Kota Bunga Tomohon, Sulawesi Utara
Dikenal sebagai Kota Bunga, Tomohon adalah  bukit resor belokasi 22 km di timur ibu kota provinsi Sulawesi Utara yaitu Manado. Tomohon terdiri dari 35 desa di 5 sub distrik yaitu Barat, Timur, Tengah, Selatan dan Utara Tomohon. Di sepanjang jalan Tomohon baik sisi kanan mau pun kiri terdapat rumah makan dan penginapan. Pemandangan di sini didominasi oleh pohon kelapa.
Kondisi tanah yang subur dan udara yang sejuk membuatnya cocok untuk membudidayakan berbagai jenis bunga dan sayuran. Kota ini dikenal sebagai penghasil bunga. Saat musim berbunga tiba maka di sinilah tempat bunga-bunga indah bermekaran bahkan taman di rumah penduduk lokal dapat turut Anda nikmati.
Festival bunga tahunan Tomohon di selenggarakan bulan Juni dan Juli. Selama perhelatan ini Anda bisa melihat parade bunga di jalanan kota. Perlombaan bunga hias juga diselenggarakan selama festival ini dengan peserta yang berasal dari 94 kota.

 
5. Taman Bunga Selecta, Malang
Apa rasanya liburan ke taman yang dipenuhi bunga warna-warni. Selecta, Batu, Malang menawarkan kecantikan taman bunga yang sangat menggoda. Yuk liburan bertabur bunga di Taman Selecta!
Dulunya, Kota Malang dijadikan tempat peristirahatan para bangsawan Belanda. Udaranya yang sejuk dan panoramanya yang indah menjadi pilihan utama mengapa kota ini jadi tempat para bangsawan. Salah satu destinasi wisata yang sudah dibangun pada masa Belanda adalah Taman Wisata Selecta.
Bukan sekadar taman wisata biasa, ini adalah taman bunga nan cantik yang berpadu dengan water park sederhana. Letaknya yang berada di 1.200 mdpl membuat bunga-bunga di sini tumbuh dengan sehat dan segar. Diperlukan sekitar 1 jam dari Malang untuk sampai ke Kota Batu.

 
6. Kebun Bunga Sidomulyo, Malang
Jawa Timur punya beberapa wisata agro yang menarik untuk dikunjungi. Jika Anda ingin liburan yang romantis, coba saja datang ke Sidomulyo, Batu. Desa ini punya kebun dengan bunga yang berwarna-warni.
Berada pada ketinggian 1.100 mdpl membuat Desa Sidomulyo, Batu, Jawa Timur sangat cocok untuk perkebunan bunga. Selain karena alamnya yang indah, wisata di kebun bunga ini juga tak kalah menarik. Jika Anda mencari destinasi yang romantis, coba saja datang ke perkebunan ini.
Desa Sidomulyo sudah lama terkenal sebagai tempat budi daya bunga terbesar di Jawa Timur. Letaknya cukup strategis, sekitar 8 km dari pusat Kota Batu. Aksesnya juga mudah, semua kendaraan bermotor bisa dijadikan pilihan untuk sampai ke perkebunan ini.

 
7. Taman Bukit Bougenville, Singkawang
Saat liburan ke Singkawang, Kalimantan Barat, jangan lupa pergi ke Taman Bukit Bogenville. Di sana, Anda bisa menikmati kecantikan bunga aneka warna dan udara yang sejuk. Cocok dijadikan tempat rekreasi.
Taman Bougenville terletak di Desa Sijangkung, 6 km dari Kota Singkawang. Tepatnya di kaki bukit Gunung Pasi. Kawasan wisata ini terasa begitu asri karena dikelilingi oleh hutan dan perkebunan.
Sesuai dengan namanya, Taman Bukit Bougenville didominasi oleh bunga bougenville (Bougenvillea spectabilis) beraneka warna. Bougenville, atau yang biasa disebut dengan nama bunga kertas, adalah koleksi utaman Taman Bukit Bougenville. Tak tanggung-tanggung, aneka bougenville yang ditanam berasal dari dalam dan luar negeri. Terhitung ada sekitar 46 spesies bunga bougenville di taman ini.

 
8. Taman Bunga Cihideung, Bandung
Taman Bunga Cihideung lokasinya berada 4,7 km dari tikungan jalan Setiabudi-Sersan Bajuri tadi dengan ketinggian sekira 1.100 meter di atas permukaan laut, daerah Cihideung Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung. Dengan luas lahan sekita 50 hektar, desa wisata bunga cihideung merupakan kebun bunga raksasa. Pekarangan rumah-rumah penduduk nyaris tak ada yang ”menganggur”, selalu ada polybag-polybag berisi tanaman hias. Sekira 80% dari penduduk desa ini memang berprofesi sebagai petani bunga, baik bunga potong maupun bunga tanaman hias. Namun sebagian besar menanam tanaman hias yang dipasarkan di seantero negeri, terutama untuk kota besar terdekatnya seperti Bandung dan Jakarta.

 
9. Taman Bunga Dataran Tinggi Dieng
Dataran tinggi dieng ternyata bukan hanya ada kawah, candi, gua, dan air panas. Tetapi ada juga suatu sabana yang dipenuhi dengan bunga cantik berwarna warni disepanjang hamparan sabananya.
Puncak gunung prau disanalah sabana itu berada. Tidak banyak yg mendaki gunung prau ini atau mungkin kalah populer oleh gunung-gunung di jawa tengah lainnya. Karena rasa penasaran saya yang besar apalagi setelah mendengar bahwa dipuncak gunung prau terhampar sabana sepanjang mata memandang dengan pemandangan puncak-puncak gunung dijawa tengah lainnya.

 
10. Kebun Raya Eka Karya Bedugul, Bali
Mengunjungi Bedugul tidak lengkap kalau tidak singgah ke Kebun Raya Eka Karya (Botanical Garden), hanya terletak sekitar 2 km dari objek wisata danau Beratan. Lebih terkenal dengan nama kebun Raya Bedugul ini, lokasi di desa Candi Kuning, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, berbatasan dengan wilayah Kabupaten Buleleng. Sekitar 63 km dari bandara ngurah Rai atau sekitar 1.5 jam perjalanan dengan kendaraan motor atau mobil. Terletak di dataran tinggi sekitar 1.300 di atas permukaan laut, membuat cuaca di sini sangat dingin dan cenderung berkabut, walaupun pada siang hari tempat ini selalu sejuk, sehingga tanaman-tanaman tropis bisa tumbuh dengan bagus di kawasan ini.
Yang membuat wisatawan yang liburan ke Bali tertarik untuk berkunjung ke Kebun Raya Bedugul, keindahan alam pegunungan dan taman yang tertata rapi, indah dan asri. Dengan luas 157 hektar, wisatawan bisa menikmati dengan puas taman dan hutan tropis dengan koleksi sampai 16.00 tanaman, bersenda gurau, berpetualang dan menikmati keindahan hutan yang sesungguhnya, begitu juga berbagai taman bunga yang sudah dibagi sesuai dengan jalur-jalurnya, seperti deretan pohon cemara, tanaman anggrek dan kaktus, tanaman tradisional khas bali yang sering digunakan sebagai obat dan bumbu masak, berbagai jenis paku-pakuan yang semua tumbuh subur dan terpelihara di sini, dan juga bisa ditemui jalur burung yang bisa melihat berbagai burung yang hidup dilingkungannya.


source:
bilamana terdapat kesalahan dalam artikel di atas mohon diralat, terima kasih.

Selasa, 19 Februari 2013

10 Pulau pulau unik di Indonesia

1. Pulau Samosir
Pulau Samosir adalah sebuah pulau vulkanik di tengah Danau Toba di provinsi Sumatera Utara, dimana danau toba sendiri merupakan danau vulkanik terbesar di dunia. Itulah yang menjadikan pulau ini unik - pulau di dalam pulau.


2. Pulau Bungin
Keunikan dari pulau ini yakni Pulau terpadat di dunia, yang terletak di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Tak tampak adanya pasir pantai yang membentang di sekeliling pulau ini. Hanya tampak rumah-rumah yang seakan-akan berdiri persis di atas air. Memang, dari dekat setidak-tidaknya dasar rumah menjorok hanya setengah meter dari laut. Kepadatan pulau ini bisa dirasakan begitu menyusuri jalan-jalan gang beton rabat yang lebarnya sekitar 1,25 meter.

3. Pulau Komodo
Pulau Komodo terletak di Propinsi Nusa Tenggara Timur, yang berbatasan dengan Provinsi Nusa Tenggara Barat. Tepat di daerah Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.
Selain keindahan alam yang menarik disini bisa ditemui hewan purbakala satu-satunya yang tidak daapat anda jumpai dimana pun yakni Komodo.
 

4. Pulau Onrust
Pulau Onrust merupakan salah satu pulau di Kabupaten Kepulauan Seribu, Jakarta yang letaknya berdekatan dengan Pulau Bidadari. Pada masa kolonial Belanda, rakyat sekitar menyebut pulau ini adalah Pulau Kapal karena di pulau ini sering sekali dikunjungi kapal-kapal Belanda sebelum menuju Batavia. Di dalam pulau ini terdapat banyak peninggalan arkeologi pada masa kolonial Belanda dan juga sebuah rumah yang masih utuh dan dijadikan Museum Pulau Onrust.
keunikan dari pulau ini adalah adanya mitos dan misteri peninggalan harta karun VOC.


5. Pulau Nusa Kambangan
Terletak di Selatan pulau Jawa, di provinsi Jawa Tengah. Keunikan dari pulau ini adalah Beberapa Lembaga Pemasyarakatan dengan tingkat keamanan maksimum. Penduduk dari pulau ini adalah para narapidana dan Pegawai penjara beserta keluarga mereka. Bila ingin keluar masuk ke pulau ini harus memiliki izin khusus dan prosedur tertentu.


6. pulau Anak Krakatau
Pulau Anak Krakatau adalah sebuah pulau volkanik kecil, yang muncul di antara Pulau Sertung (Verlaten Eiland) dan Pulau Rakata Kecil (Lang Eiland) pada tahun 1928, di tempat yang dulunya adalah pantai dengan kedalaman 27 m. Pulau ini adalah pulau termuda di Indonesia.
Pada tahun 1929, pulau kecil ini menghilang lagi, tetapi kemudian muncul kembali bersamaan dengan letusan-letusan pada tahun 1930, dan setelah letusan-letusan hebat dalam Februari 1933 muncul dengan ukuran lebih besar. Pada tahun 1935, pulau ini bentuknya hampir bundar, dengan diameter sekitar 1200 m, ketinggian 63 m dan pada tahun 1940 tingginya 125 m. Pada tahun 1955 pulau ini bertambah ketinggiannya menjadi 155 m dari permukaan laut. Pada tahun 1959 pulau ini meledak kembali dan mengeluarkan asap hitam tebal sampai setinggi 600 m.
Bersamaan dengan aktivitas vulkanik gunung api yang ada di pulau ini, titik tertinggi pulau ini terus meningkat dengan laju 7-9 meter per tahun.


7. Pulau Kemaro
Pulau Kemaro berada di delta Sungai Musi. Nama Pulau Kemarau diberikan penduduk setempat karena delta ini selalu kering dan tidak pernah berair, bahkan ketika air pasang, seolah-olah seperti sebuah pulau terapung.
Pulau ini adalah tempat yang sangat spesial bagi etnis Cina lokal. Di pulau ini, ada pagoda dan kuil-kuil. Keberadaannya berkaitan erat dengan sebuah legenda yang mengatakan bahwa delta muncul sebagai bukti cinta Putri Siti Fatimah (putri Raja Sriwijaya) kepada kekasihnya. Kisahnya mirip dengan Romeo dan Juliet, atau Sampek Eng Tay.


8. Pulau Kumala
Pulau Kumala terletak di tengah Sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Pulau ini merupakan pulau taman hiburan. Ada banyak wahana seperti coaster jet, putaran komedi, langit tower, cable car, serta atraksi lainnya. Bahkan ada rencana untuk menambahkan sebuah bandara kecil di pulau.


9. Pulau Simping
Pulau Simping adalah sebuah pulau di Singkawang Selatan, Singkawang, Kalimantan Barat, Indonesia. Pulau Simping adalah pulau terkecil di dunia dan telah diakui dan tercatat di PBB. Sebelumnya pulau ini disebut Pulau Kelapa Dua.
Pulau Simping terdiri dari pasir dan batu, dan beberapa pohon diatasnya. Di dalam pulau ini terdapat kelenteng disinilah para penghuni yang keturunan Cina memanjatkan doa.


10. Pulau Lumba-lumba
Pulau terumbu karang ini terletak di lepas pantai utara Pulau Flores, Indonesia. Bentuk pulau ini sangat menakjubkan dan tampak seolah-olah terinspirasi oleh lumba-lumba yang mungkin berenang di sekitarnya.
Dari pulau dengan bentuk yang unik, mungkin sebuah pulau di Flores, Indonesia adalah yang paling unik. Tidak perlu daya imajinasi yang tinggi, dari ketinggian pulau ini terlihat seperti hewan mamalia laut, lumba-lumba. Pulau tersebut terlihat cantik bagai lumba-lumba yang sedang berenang dan muncul ke permukaan air.

source:
http://asia.knoji.com/
http://www.indonesia.travel/
http://majalahkujurnalku.blogspot.com/
Bilamana terjadi kesalah dalam artikel diatas, mohon diralat, terima kasih

Jumat, 01 Februari 2013

10 Gua Vertikal menakjubkan di Indonesia

1. Gua Jomblang, Yogyakarta
Inilah gua vertikal yang paling terkenal di Indonesia, yaitu Gua Jomblang. Terletak di Dukuh Jetis Wetan, Kabupaten Gunung Kidul, Yogya, Gua Jomblang merupakan gua vertikal dengan tinggi mencapai 80 meter. Seru!
Untuk menuju dasar Gua Jomblang, traveler bisa memilih salah satu jalur dari empat jalur yang tersedia. Jalur pertama merupakan jalur termudah untuk dilalui yaitu jalur VIP. Di sini, Anda akan turun dari ketinggian 15 meter dengan menapaki curam yang terjal. Inilah jalur yang biasa dilalui oleh pemula. Meski mudah, single rope technic harus tetap Anda gunakan dengan baik dan benar.
Setelah itu dilanjutkan menuruni lintasan tali kurang lebih 20 meter untuk sampai di dasar gua. Selain jalur VIP, Gua Jomblang juga memiliki lintasan yang beragam dengan ketinggian antara 40 sampai 80 meter. Tentu, Anda dapat menentukan sendiri rutenya sesuai dengan stamina.
Uniknya, di dasar Gua Jomblang masih terdapat pepohonan hijau yang berbeda dari gua-gua lainnya. Pohon-pohon di sana menjulang tinggi karena masih mendapat sinar matahari. Inilah hutan di bawah tanah sekaligus keajaiban dari Gua Jomblang.
Setelah itu, kini saatnya berjalan menyisir 300 meter lorong gua untuk menuju Gua Grubung. Di sinilah cahaya matahari akan terlihat sangat luar biasa memesona. Cahaya tersebut menembus puluhan meter dari mulut Gua Grubung dan para traveler sering menyebutnya sebagai 'cahaya surga'. Waktu terbaik untuk melihat cahaya ini sekitar pukul 13.00 WIB. tertarik?


2. Gua Leang Pute, Sulawesi Selatan
Bagi penantang adrenalin, Gua Leang Pute adalah gua vertikal yang sangat menantang. Terang saja, kedalaman gua ini mencapai angka 200 meter. Wow! Inilah perjalanan terpanjang menelusuri isi perut bumi di Desa Labuaja, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.
Gua ini memiliki lebar mulut gua kurang lebih 60-80 meter, dan memiliki kedalaman sekitar 260-270 meter. Gua ini begitu dalam dan terlihat sangat gelap. Dijamin, jantung Anda akan berdebar kencang saat menuruni gua ini dengan pemandangan batu-batu cadas di sekelilingnya. Dinding-dinding guanya memiliki bermacam bentuk ornamentnya, ada yang seperti tangan, kepala dan bentuk lainnya yang sifatnya abstrak. Seru!
Sesampainya di dasar gua, Anda seolah memasuki dunia lain. Di sana Anda akan menemukan banyak penghuni perut bumi, seperti ular, laba-laba, kaki seribu, katak dan lainnya. Dengan cahaya yang berasal dari senter saja, Anda akan merasakan sensasi berbeda dan tidak akan terlupakan. Melihat ke atas lubang yang Anda turuni, pemandangan lubang besar dari mulut gua sangatlah memesona.
Itulah tiga gua dengan sensasi yang berbeda. Ada rasa takut, lelah, sekaligus panik saat Anda menuruni gua-gua itu. Akan tetapi, fokus pada single rope technic dan kepercayaan tinggi akan menjadi jaminan Anda untuk tiba di perut bumi. Jangan lupa untuk mengikuti arahan dari instrukstur setempat. Believe in your rope!

3. Gua Luweng Ombo, Jawa Timur
Gua ini terletak di kawasan Gunung Sewu, desa Kalak, Pacitan, Jawa Timur.
Sebuah goa yang berbentuk seperti tong raksasa dengan kedalaman sekitar 120 meter dan dan  diameter yang semakin melebar kebawah sekitar 50 meter (diameter atas mungkin 30 meter). Berada di desa Kalak, Pacitan. Mudah di  tempuh dengan kendaraan bermotor karena dekat dengan jalan raya. Jaraknnya dari jalan raya hanya  sekitar 10 meter sehingga terlihat sedikit atap-atap goanya.

Goa Luweng Ombo merupakan goa vertikal dengan diameter mulut 50 meter. Goa Luweng Ombo diperkirakan memiliki kedalaman hingga 130 meter dengan panjang sistem lorong luweng (lubang) diperkirakan lebih dari 25 kilometer.
Ada titik-titik di mana mulut goa berbentuk horizontal sehingga para penelusur dapat beristirahat untuk melanjutkan penelusuran vertikal selanjutnya. Goa Luweng Ombo diklaim sebagai goa tegak terdalam di Jawa. Dinding goa terlihat ditumbuhi lumut akibat adanya rembesan air pada dinding-dinding goa.


4. Gua BuniAyu, Jawa Barat
Tidak jauh dari ibukota, Gua Buniayau di Desa Kerta Angsana, Kecamatan Nyalindung, Sukabumi, wajib masuk dalam agenda perjalanan Anda selanjutnya. Selain penelusuran gua horisontal, penelusuran gua vertikal menjadi kegiatan yang menyenangkan di tempat ini.
Kedalaman Gua Buniayau mencapai 32 meter. Tidak mudah memang, sebab Anda akan menelusuri kedalaman tersebut selama lebih dari satu jam. Adrenalin akan berdetak kencang dan fisik terkuras saat turun dengan talinya. Udara yang dingin akan mensuuk tulang Anda. Fokus dan keseimbangan menjadi kuncinya.
Dari kejauhan, terdengar suara aliran air yang deras. Ya, itulah sungai bawah tanah yang menanti Anda di dasarnya. Cukup melelahkan memang, namun itu semua akan terbayar saat Anda mencapai dasar perut buminya.
Stalaktit dan stalagmit dan bebatuan dengan bentuk-bentuk unik akan Anda temukan di dasarnya. Beberapa binatang gua seperti laba-laba, jangkrik, udang, dan masih banyak lagi. Sesuai namanya, Buniayu memiliki arti kecantikan yang tersembunyi. Memang sungguh cantik!

5. Gua Braholo, Yogyakarta
Gua Braholo merupakan salah satu gua yang terdapat di Kabupaten Gunungkidul tepatnya di kecamatan Karangmojo, Gunungkidul, Yogyakarta. Di Gua Braholo ditemukan 10 kerangka fosil manusia purba dalam kondisi relatif utuh. Eksvakasi Gua Braholo setidaknya pernah dilakuakn dua kali, yaitu oleh Tim Pusat Penelitian Arkeologi Nasional dan Tim Fakultas Ilmu Budaya Jurusan Arkeologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.
Wilayah Kabupaten Gunungkidul menyimpan potensi arkeologis yang luar biasa. Beberapa situs prasejarah yang bersifat pemujaan atau megalitik cukup banyak ditemukan di Gunungkidul, antara lain di Situs Gunung Bang dan Situs Sokoliman. Selain itu, di Gunungkidul juga ditemukan berbagai artefak batu serta tulang dan rangka manusia purba (fosil), seperti yang ditemukan di Situs Song (Gua) Blendong, Situs Song Bentar, Situs Song Agung, Song Keplek, Song Gupuh, Situs Gua Tabuhan, dan Situs Gua Braholo.
Selain penemuan artefak dan fosil manusia purba, wilayah Gunungkidul juga menyimpan potensi peninggalan arkeologis pada zaman Hindu-Budha. Sebut saja penemuan candi (seperti Candi Risan di Kecamatan Semin), arca, dan prasasti. Peninggalan-peninggalan tersebut tersebar di beberapa wilayah, yaitu di wilayah Kecamatan Panggang, Patuk, Ngawen, Wonosari, Paliyan, Semanu, Tepus, Karangmojo, Semin, dan Ponjong.
Kekayaan arkeologis tersebut menggugah I Gede Ardika, Menteri Negara Kebudayaan dan Pariwisata, dalam pernyataannya pada tahun 2009, untuk menjadikan wilayah Pegunungan Seribu sebagai warisan kebudayaan dunia. Pegunungan Seribu adalah barisan perbukitan yang membentang dari wilayah Pacitan di Jawa Timur, Kabupaten Wonogiri di Jawa Tengah, Kabupaten Gunungkidul di Daerah Istimewa Yogyakarta, hingga Kabupaten Kebumen di Jawa Tengah sepanjang ± 85 km dengan lebar ± 30 km. Total wilayah Pegunungan Seribu sepanjang ± 1.300 km.
Pernyataan ini bukan tanpa alasan, mengingat wilayah Pegunungan Seribu yang didominasi hamparan karst (pegunungan kapur), khususnya Kabupaten Gunungkidul, banyak menyimpan potensi arkeologis berupa keunikan dan kekhasan yang tersaji dalam bentuk gua, fosil, dan artefak manusia purba. Pegunungan Seribu tercatat memiliki kekayaan sekitar 120 gua dengan 60 gua berada di wilayah Kabupaten Gunungkidul. Banyaknya sisa tulang belulang manusia purba (fosil) dan benda-benda (artefak) yang ditemukan di beberapa gua di wilayah Kabupaten Gunungkidul selayaknya mendapatkan perhatian dan penanganan. Salah satu gua yang menyimpan kekayaan berupa artefak dan fosil manusia purba adalah Gua Braholo.
Dengan potensi alam yang didukung oleh fakta sejarah, memang tidak dapat disangkal bahwa Gua Braholo menyimpan kekayaan arkeologis yang sangat bernilai. Gua yang berlokasi di Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta ini ternyata menjadi tempat penemuan fosil manusia purba dalam keadaan relatif masih utuh.
Selain sebagai penemuan fosil, Gua Braholo juga menyimpan potensi keindahan lukisan alam. Keindahan tersebut terpacak jelas pada ornamen gua, seperti stalagmit, stalagtit, gourden, radastory, dan pilar.
Wisata susur gua (caving) menjadi tawaran yang sangat menarik dari gua yang dikategorikan sebagai gua vertikal ini. Gua Braholo memiliki tiga buah pitch, pertama memiliki kedalaman + 35 meter, kedua 6 meter dan memiliki tantangan banyaknya batu besar (boulder), dan ketiga harus melewati tantangan berupa sebuah turunan dengan kedalaman + 2 meter dengan kemiringan 25 derajat, sehingga total pitch ketiga sekitar + 5 meter.


6. Gua Leang Leaputter, Sulawesi Selatan
Sedikitnya, ada 200 lebih gua yang terbentang di kawasan karst tersebut. Bahkan gua terdalam dan terpanjang di Indonesia ditemukan di karst Maros. Gua vertikal berkedalaman 260 meter berada di Leang Leaputter sedangkan gua terpanjang adalah Gua Salukangkallang, mencapai 27 kilometer.
Gua yang ditemukan tersebut menjadi tempat spesies manusia berlindung di masa lampau atau disebut juga gua prasejarah. Ada beberapa jejak peninggalan manusia zaman dulu. Seperti lukisan batu dan perkakas dari batu di Gua Leang-leang saat penulis ke gua tersebut. Juga ada di Gua Sumpang Bita.

7. Gua Tembus, Jawa Tengah
Gua Tembus memiliki dua mulut gua, masing-masing mempunyai lorong sepanjang 50 meter. Gua ini menawarkan keindahan sungai bawah tanah, serta stalaktit dan stalagmit yang masih hidup. Di dekat Gua Tembus, wisatawan bisa menemukan Gua Potro Bunder yang berada pada ketinggian 327 meter di atas permukaan laut. Panjang gua mencapai 80 meter dan lebar lorong hingga 9 meter.
Lokasi Gua Tembus dan Potro Bunder juga dekat dengan Luweng Sapen. Gua vertikal yang memiliki sungai bawah tanah. Gua dengan diameter hingga 7 meter dan memiliki panjang 40 meter tersebut merupakan sumber air bagi warga tiga dusun. Sedangkan Gua Gilap adalah gua yang terbentuk pada cekungan dan memiliki tebing vertikal. Gua ini memiliki berbagai model stalaktit yang unik dan beberapa bagiannya belum pernah dijelajahi.

8. Gua Liang Puruk, Kalimantan Tengah
Liang Puruk merupakan gua vertikal dengan mulut gua terletak pada sebuah cekungan runtuhan (collapse doline) dengan dua sungai kecil masuk ke dalam gua yang membentuk air terjun. Lorong gua panjangnya sekitar 355 m dengan berbagai tipe lorong. Lorong fosil bersubstrat tanah dan guano dari kelelawar dan walet. Lorong aktif merupakan lorong panjang dengan beberapa air terjun berketinggian sekitar 5 m di mulut gua dan sekitar 10 meter di dalam gua. Sungai bawah tanah bersubtrat batuan beku karena batu gamping terletak di atas batuan beku. 
Ornamen gua berkembang dengan baik seperti kanopi, mikrogordam, batu aliran (flowstone), stalaktit dan stalakmit. Beberapa air masuk (inlet) yang berasal dari sistem celah rekahan membentuk kolam-kolam air yang dihuni oleh beberpa jenis fauna akuatik yang unik. Lorong berakhir pada sebuah lorong dengan atap yang rendah. Namun diduga aliran sungai berlanjut sampai ke Liang hajuq. Altitude: 350 m dpl. Panjang : 354,7 m (terpetakan), >400 m (terobservasi). Tipe : vertikal, lorong aktif. (Juni, 2003, Cahyo Rahmadi dan Y.R. Suhardjono, Museum Zoologicum Bogoriense Bidang Zoologi, Puslit Biologi LIPI Cibinong, Bogor)
       

9. Gua Ambulabung, Kalimantan Timur
Sangkulirang adalah suatu daerah di Kabupaten Kutai Timur yang dikenal sebagai daerah karst. Dimana di daerah ini terdapat beberapa gua alami yang bisa digunakan untuk aktifitas susur gua. Salah satunya adalah Gua Ambulabung yang kondisinya masih sangat alami. Tidak banyak manusia yang datang kesini. Oleh karena itu tidak terlalu sering terjamah oleh tangan manusia. Hal tersebut dikarenakan perjalanan menuju Gua Amulabung itu sendiri sudah sulit.
Setelah tiba didepan mulut Gua Ambulabung, maka akan terlihat mulut gua ini terendam air Sungai Baay. Jadi anda harus melewati sungai ini sebelum bisa masuk ke bagian dalam gua. Setelah berjalan melewati aliran sungai, didalam gua terdapat sebuah ruangan besar dengan luas kira-kira 1.000 m2. Selain melalui mulut gua, terdapat jalan lain untuk menuju bagian dalam Gua Ambulabung.
Jalan masuk tersebut berupa lorong vertikal yang terhubung kedalam gua. Salah satunya adalah lorong tersebut mempunyai kedalaman sekitar 40. Diameter dari lorong bisa mencapai 50 m. Ini adalah lorong yang paling mudah dimasuki ketimbang lorong lainnya. Tapi bukan berarti bisa dengan mudah menuruni lorong tersebut.

10. Gua Luweng Cokro, Yogyakarta
Gua/Luweng COKRO yang terletak di dusun Blimbing, desa Umbulrejo, Kec. Ponjong, Kab. Gunungkidul, Propinsi D.I. Yogyakarta. Jarak dari kota Yogyakarta ke arah tenggara menuju lokasi mulut gua/luweng tersebut kurang lebih 46 Km, dengan waktu tempuh 1,5 - 2 jam untuk kendaraan pribadi, dan tentu lebih lama bila menggunakan kendaraan umum. Untuk penelusuran gua vertikal gelap abadi ini dapat dilakukan baik siang maupun malam.
Gua/Luweng COKRO seperti tersebut di atas merupakan gua vertikal dengan kedalaman kurang lebih 18 meter. Gua ini memiliki 2 (dua) mulut gua yang berbentuk sumuran  dengan jarak antar sumuran sekitar 8 meter. Mulut pertama berukuran sekitar 1,5 m X 0,8 m (12 m2), sedangkan mulut kedua berukuran lebih sempit (kira-kira kurang dari setengah ukuran mulut pertama). Kedua mulut ini terbentuk dari runtuhan atap gua.


source:
http://www.desawisatasamangki.com/
http://travel.detik.com/
http://biotagua.org/
http://www.norepost.com/
http://news.fajar.co.id/
http://www.wego.co.id/
http://jalan2.com/
http://wisata.kompasiana.com/
http://www.tiket.com/
bilamana terdapat kesalahan dalam artikel ini, mohon diralat, terima kasih.

 

Copyright @ 2013 X-Terselubung.