Selasa, 23 April 2013

Kupas Tuntas Tentang Kolesterol


PENGERTIAN KOLESTEROL
Kupas Tuntas Tentang Kolesterol - Apa sih Kolesterol? Kolesterol adalah zat berwarna putih yang dapat ditemukan disetiap sel tubuh karena merupakan salah satu komponen lemak yang di produksi oleh hati. Fungsi Kolesterol adalah untuk membangun dinding sel, memperkuat membran sel dan membuat hormon-hormon tertentu seperti hormon steroid.


Kolesterol sebenarnya memang dibutuhkan oleh tubuh kita. Kolesterol digunakan untuk membuat hormon dan vitamin D , dan merupakan bagian asam empedu untuk memecah lemak dalam sistem pencernaan. Kebutuhan kolesterol dalam tubuh sebenarnya sudah tercukupi pada lemak yang di produksi oleh hati. Mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh berkadar tinggi akan membuat hati memroduksi kolesterol lebih banyak lagi. 

Kadar kolesterol yang berlebihan dalam darah inilah yang dapat menimbulkan endapan-endapan lemak yang nempel di dinding pembuluh darah, membentuk bekuan dan plak yang menyumbat arteri dan dapat menyebabkan serangan jantung dan juga bisa memicu penyakit stroke.


JENIS-JENIS KOLESTEROL
Di dalam tubuh, terdapat 2 jenis kolesterol. Kedua jenis kolesterol tersebut adalah LDL dan HDL. Masing-masing terdiri atas kolesterol, protein, dan trigliserida. Dalam setiap macam kolesterol, komposisi ketiga komponen tersebut memiliki kadar yang berbeda-beda. Mari kita kenali 2 jenis kolesterol tersebut dan simak perbedaannya masing-masing.

- LDL (Low Density Lipoprotein)

Dari segi komposisinya, LDL kaya akan kolesterol dibandingkan dengan komponen lainnya seperti protein dan trigliserida. LDL sering disebut sebagai kolesterol jahat, karena kadar kolesterol dan lemaknya yang tinggi dan pekat ini akan menyebabkan melekatnya kolesterol dalam dinding-dinding pembuluh darah pada saat transportasi dilakukan.

Kolesterol yang melekat itu lama-kelamaan akan menumpuk dan mengendap menjadi semacam plak pada dinding-dinding pembuluh darah yang menyebabkan penyempitan pembuluh darah.

Kondisi ini disebut aterosklerosis. Akibatnya, saluran peredaran darah dan supplai oksigen terganggu dan dapat meningkatkan resiko stroke dan penyakit jantung.

- HDL (High Density Lipoprotein) 

HDL atau yang dikenal sebagai kolesterol baik memiliki kandungan protein terbanyak dibandingkan komponen kolesterol lainnya. HDL adalah molekul yang haus akan kolesterol. Sewaktu beredar dalam aliran darah, HDL menyerap kolesterol berlebih yang di bawa oleh LDL dan membawanya ke liver untuk diurai kembali. Liver menguraikan kolesterol dan membuangnya ke dalam kandung empedu. 

Dengan membawa kelebihan kolesterol yang di bawa oleh LDL tadi, maka HDL membantu mencegah terjadinya pengendapan dan mengurangi pembentukan plak di pembuluh darah yang tentu saja beresiko mengganggu sistem peredaran darah dan membahayakan tubuh. Itulah sebabnya, HDL disebut-sebut sebagai kolesterol baik.

Sekitar 80% total kolesterol yang terdapat dalam tubuh diproduksi secara alamiah oleh hati. Sisanya, dipenuhi dari konsumsi makanan sehari-hari. Umumnya, kolesterol didapatkan pada makanan yang berasal dari hewan. Daging, telur, dan produk susu semuanya mengandung kolesterol. Di lain pihak, makanan yang berasal dari tumbuhan bebas kolesterol. Semakin banyak seseorang mengonsumsi makanan berkolesterol tinggi, semakin tinggi pula kenaikan kadar kolesterol yang terjadi dalam tubuh.

Kebanyakan kolesterol yang kita makan akan berakhir di hati. Biasanya, seraya kolesterol yang kita makan masuk ke dalam hati, hati akan memprosesnya dan menurunkan produksi kolesterolnya sendiri. Ini menjaga agar jumlah keseluruhan kolesterol dalam darah tidak berubah.

Namun, bagaimana jika menu makanan kita mengandung sedemikian banyak kolesterol sehingga tidak dapat segera diproses oleh hati? Ini meningkatkan kemungkinan kolesterol langsung masuk ke sel pada dinding arteri. Bila hal ini terjadi, akan terjadi proses aterosklerosis. Situasi ini jelas sangat berbahaya dan beresiko. Oleh karena itu, mengurangi konsumsi kolesterol Anda merupakan langkah yang bijaksana



FAKTA DAN MITOS TENTANG KOLESTEROL
Mitos #1: Orang berbadan kurus pasti kolesterolnya rendah
Fakta: Bentuk dan ukuran badan tidak dapat menjadi indikator tinggi atau rendahnya kolesterol seseorang. Faktor genetik, pola makan yang buruk, dan kurangnya olahraga merupakan komponen utama penentu kolesterol tinggi.

Mitos #2: Anak-anak tidak mungkin berkolesterol tinggi
Fakta:  Semua orang berbagai usia bisa memiliki kolesterol tinggi. Seperti layaknya orang dewasa, anak-anak yang kegemukan, mengonsumsi banyak lemak jenuh, dan kurang olahrga bisa menderita kolesterol tinggi. Apabila seorang anak memiliki riwayat penyakit kardiovaskular di keluarganya, maka besar kemungkinan ia juga menderita penyakit jantung saat dewasa.

Mitos #3: Periksa kolesterol dimulai di usia 40
Fakta: Jika dalam keluarga terdapat riwayat penyakit jantung, serangan jantung, atau stroke, maka cek kesehatan dasar seharusnya dilakukan sejak usia 20 tahun. Pasalnya, semakin dini diketahui, semakin cepat pula penanganan untuk mengubah pola hidup. Pemeriksaan yang dilakukan meliputi: kadar kolesterol, trigliserida, dan tekanan darah.

Mitos #4: Yang terutama adalah angka kolesterol total
Fakta: Angka kolesterol total yang seharusnya dicapai adalah di bawah 200 mg/dl, tetapi setiap komponen di dalamnya (HDL, LDL, dan trigliserida) juga harus normal. Sebagai contoh, apabila angka kolesterol total Anda adalah kurang dari 200 mg/dl, namun angka HDL (kolesterol baik) amat rendah, maka itu berarti tubuh Anda memiliki kemampuan yang rendah pula dalam melawan kolesterol jahat.

Mitos #5: Kolesterol selalu buruk
Fakta: Kolesterol sebetulnya adalah blok pembangun yang diperlukan oleh tubuh untuk membuat membran sel dan hormon. Tubuh secara alamiah membuat kolesterol sendiri, namun kadarnya akan meningkat seiring dengan banyaknya makanan berkolesterol tinggi yang kita konsumsi.

Mitos #6: Kolesterol tinggi akan menunjukkan gejalanya
Fakta: Sama sekali tidak. Konsekuensi kolesterol tinggi bersifat jangka panjang. Plak yang ditemukan di pembuluh darah saat Anda berusia 50-60 tahun sudah mulai terbentuk saat Anda berusia 20 tahun. Untuk itu, lakukanlah cek kolesterol secara berkala.

Mitos #7: Gula tidak menambah kadar kolesterol
Fakta: Gula meningkatkan  kadar trigliserida, oleh karena itu batasilah konsumsi gula.

Mitos #8: Untuk menurunkan kadar kolesterol, semua lemak harus dihindari
Fakta: Tidak semua lemak harus dihindari. Lemak jenuh (misalnya mentega dan lemak hewani) serta lemak trans (misalnya yang ditemukan dalam makanan cepat saji) memang harus dibatasi seminimal mungkin. Sementara lemak tak jenuh seperti dalam ikan, kacang-kacangan, dan minyak zaitun justru dapat menurunkan kadar kolesterol. Lemak jenis ini sebaiknya dikonsumsi untuk menggantikan lemak lainnya.


APA SAJA MAKANAN PEMICU KOLESTEROL
Makanan yang dapat memicu kolesterol banyak ditemukan mengandung lemak jenuh atau lemak trans dan dapat dengan mudah ditemukan pada bahan makanan yang berasal dari hewan dan makanan yang diolah dengan cara digoreng. Mari kita simak bahan makanan apa saja yang dapat dikonsumsi dan yang harus dihindari dalam tabel-tabel berikut.

Tabel Makanan yang Aman Dikonsumsi-Kadar Kolesterol Rendah
Jenis MakananKolesterol
(Mg/10 gr)
Putih telur ayam0
Teripang0
Susu sapi non fat0
Daging ayam/daging bebek pilihan tanpa kulit50
Ikan air tawar55
Daging sapi/daging babi pilihan tanpa lemak60
Daging kelinci65
Daging kambing tanpa lemak70
Ikan ekor kuning85

Tabel Makanan yang Boleh Dikonsumsi Sekali-Sekali
Jenis MakananKolesterol
(Mg/10 gr)
Daging asap (ham/smoke beef)98
Iga sapi100
Iga babi105
Daging sapi105
Burung dara120
Ikan bawal120

Tabel Makanan yang Harus Diwaspadai-Kadar Kolesterol Cukup Tinggi
Jenis MakananKolesterol
(Mg/10 gr)
Daging sapi berlemak125
Gajih sapi130
Gajih kambing130
Daging babi berlemak130
Keju140
Sosis daging150
Kepiting150
Udang160
Kerang160
Siput185


Tabel Makanan yang Berbahaya dan Pantang Dikonsumsi
Jenis MakananKolesterol
(Mg/10 gr)
Santan185
Gajih babi200
Susu sapi250
Susu sapi cream280
Coklat290
Margarin/Mentega300
Jeroan sapi380
Jeroan babi420
Kerang putih/tiram450
Jeroan kambing610
Cumi-cumi1170
Kuning telur ayam2000
Otak sapi2300
Otak babi3100
Telur burung puyuh3640

Untuk mengurangi kandungan lemak jenuh dalam tubuh, kurangilah makanan yang digoreng terutama yang digoreng dengan minyak panas dan berulang-ulang.

Pengolahan yang dianjurkan adalah dengan mengukus atau merebus. Jika mengonsumsi ayam, sebaiknya kulit-kulit ayam dilepas sebelum diolah. Karena kandungan lemak banyak terdapat di bagian kulit ayam.

Menurut ahli kesehatan, makanan yang dikonsumsi sebaiknya makanan yang berserat seperti gandum, kacang-kacangan, sayur-sayuran, dan buah-buahan serta yang mengandung lemak tidak jenuh karena jenis lemak ini tidak banyak membawa kolesterol dan lemak berlebih bagi tubuh.

Banyak ditemukan pada bahan nabati seperti minyak sayur (minyak Zaitun, minyak bunga Matahari, minyak Wijen, minyak Kedelai, kacang-kacangan) dan Alpukat. Juga banyak ditemukan pada ikan-ikanan.
KADAR NORMAL KOLESTEROL DALAM TUBUH
Kita semua berpotensi untuk memiliki kadar kolesterol yang tinggi dalam darah atau dalam bahasa ilmiahnya disebut ‘hiperkolesterolemia’. Seseorang dikatakan menderita hiperkolesterolemia  jika kolesterol dalam darahnya melebihi angka normal yang dapat ditoleransi tubuh yaitu diatas 160-200 mg /dL.
 Tingginya kadar kolestrol dalam darah ini dapat menjadi pemicu munculnya berbagai penyakit yang berhubungan dengan pembuluh darah. Ketidaknormalan metabolisme atau transportasi kolesterol di dalam darah dapat memicu ateroclerosis, yaitu pengerasan arteri. Komplikasi aterosklerosis pada beberapa bagian tubuh bisa mengakibatkan, stroke, kegagalan fungsi ginjal, kerusakan penglihatan dan penyakit jantung koroner yang merupakan pembunuh nomor satu di dunia.

Di Indonesia pada tahun 1991, angka kematian akibat penyakit jantung koroner koroner adalah 16 persen. Pada 2001 melonjak menjadi 26,4 persen. Angka kematian akibat penyakit bini diperkirakan mencapai 53,5 per 100.000 penduduk di Indonesia.

Anda berisiko mendapat penyakit jantung koroner jika total kolesterol total Anda berada di kisaran 200 dan 239 mg/dL, namun risiko Anda masih tergolong rendah. Tapi jika kadar kolesterol total Anda lebih dari 240 mg/dL, Anda berisiko terkena penyakit jantung  dua kali lipat dari mereka yang memiliki kadar kolesterol normal.

GEJALA KOLESTEROL TINGGI
Tingginya tingkat kolesterol dalam darah akan menyebabkan berbagai keluhan sebagai reaksi dari terjadinya penimbunan lipid di dalam arteri. Berikut gejala-gejala yang paling sering didapati pasien kolesterol tinggi:
  •  Rasa berat di tengkuk hingga rasa pegal di pundak. Sebagian besar orang merasakan   berat di kepala dan pegal-pegal sebagai gejala awal. Gejala ini muncul sebagai akibat  kurangnya oksigen.
  •  Sering sakit kepala.Ini karena kolesterol yang tinggi dalam darah memicu terjadinya penimbunan plak-plak di pembuluh darah arteri sehingga menyebabkan terjadinya artherosclerosis. Kondisi ini membuat arteri akan menyempit dan membuat aliran darah ke kepala dan otak berkurang, sehingga menyebabkan rasa sakit di kepala.
  • Cepat mengantukHal ini biasanya terjadi karena kurangnya asupan oksigen ke otak akibat pembuluh darah yang menyempit karena adanya timbunan lemak akibat kolesterol.
  • Mudah lelah. Ketika plak terbentuk di dinding arteri, bisa menyebabkan kondisi seperti atherosclerosis, penyakit jantung koroner dan penyakit mikrovaskuler koroner.  Kondisi-kondisi seperti inilah yang menyebabkan badan terasa mudah lelah.
  • Kesemutan. Kesemutan bisa terjadi karena kadar kolesterol yang tinggi dapat menyebabkan aliran darah menjadi kental sehingga oksigen menjadi berkurang.
TIPS MENURUNKAN/MENGURANGI KOLESTEROL DI DALAM TUBUH
Sebenarnya tidak semua kolestrol berdampak buruk bagi tubuh. Hanya kolestrol yang termasuk kategori LDL (Low Density Lipoprotein)  saja yang berakibat buruk sedangkan jenis kolestrol  HDL (High Density Lipoprotein ) merupakan kolestrol yang dapat melarutkan kolestrol jahat dalam tubuh. Untuk mengurangi kadar kolesterol jahat dalam darah ini ini Anda dapat melakukan beberapa tips berikut:
  1. Konsumsilah lebih banyak sayuran dan buah-buhan, ia bisa meningkatkan gerakan usus pencernaan dan menurunkan kadar kolesterol. Serat dari sayur dan buah dapat menyerap kolesterol buruk (LDL) yang berlebihan dalam darah dan membuangnya.
  2.  Makanlah makanan yang kaya kandungan lemak Omega-3 seperti ikan dan buah kering. Lemak Omega-3 kaya dengan kolesterol baik (HDL) guna mengontrol kolesterol jahat (LDL) dalam darah Anda
  3. Pastikan juga saat mengonsumsi atau memasak daging merah, Anda menyingkirkan bagian lemaknya. Selain mengurangi asupan lemak yang menggemukkan tubuh, kolesterol jahat pun berkurang.
  4. Lakukan diet yang baik dengan asupan protein yang tinggi namun tidak berlebihan. Lipoprotein dapat membantu menurunkan kolesterol buruk LDL di tubuh, sekaligus menaikkan kadar HDL.
  5. Agar jantung tetap sehat, hindarilah makan karbohidrat tinggi. Saat karbohidrat tinggi ada dalam tubuh, glukosa pun naik dan meningkatkan risiko diabetes
  6. Kurangi Alkohol Anda. Banyak minuman alkohol yang memabukkan dan tidak baik untuk kesehatan ginjal, namun lain halnya dengan red wine. Wine merah terbukti menurunkan kadar LDL dan menjaga kesehatan jantung.
  7. Berolahraga secara teratur dan memperbanyak aktivitas fisik minimal jalan kaki tiap hari 30-40 menit. Berolahraga akan memacu jantung untuk memompa aliran darah ke seluruh tubuh, membakar kalori dan membantu pengeluaran racun lewat keringat.
Cek secara rutin kadar kolesterol dalam tubuh Anda, jangan disepelekan. Karena kolesterol tinggi merupakan salah satu dari faktor-fakto penyebab penyakit jantung yang terkenal dengan sebutan ‘silent killer’. Penderita tidak merasakan apa-apa ketika total kolesterolnya telah di atas ambang batas dan ini berbahaya.


MAKANAN PENURUN KOLESTEROL
  1. Kacang-kacangan. Kenari, almond dan kacang-kacangan lainnya dapat mengurangi kolesterol darah. Penelitian telah menunjukkan bahwa memakan beberapa kenari setiap hari dapat menurunkan kolesterol Anda sebanyak 27 persen. Menurut lembaga pengawasan obat dan makanan AS (FDA), memakan sekitar segenggam (42,5 gram) kacang almond, hazelnut, kacang tanah, pecan, kacang pinus, kacang pistachio dan walnut, dapat mengurangi risiko penyakit jantung. Kandungan lemak Omega-3 dan antioksidan pada kacang-kacangan bekerja untuk merehabilitasi kerusakan arteri yang disebabkan oleh lemak jenuh.
  2. Teh hijau. Penelitian di Jepang menemukan bahwa theanine pada teh hijau bermanfaat meningkatkan kolesterol baik dan mencegah pembentukan kolesterol jahat. Anda harus meminum minimal empat cangkir teh hijau bebas gula setiap hari untuk mendapatkan manfaatnya.
  3. Tomat. Meminum dua gelas jus tomat sehari menurunkan kolesterol jahat dari tubuh Anda secara signifikan.
  4. Buah Anggur. Buah anggur merah meningkatkan kolesterol baik. Dianjurkan untuk minum dua gelas jus anggur setiap hari.
  5. Blueberry. Blueberry mengandung sejumlah besar zat yang melawan kolesterol jahat. Senyawa dalam blueberry (pterostilbene) dapat membantu menurunkan kolesterol seefektif obat komersial dengan efek samping yang lebih sedikit.
  6. Plum. Seperti blueberry, plum memiliki sejumlah besar materi yang menurunkan kolesterol.
  7. Produk kedelai. Produk kedelai seperti susu kedelai, tahu dan tempe tidak hanya mengurangi kolesterol Anda, tetapi juga kaya protein.
  8. Bawang putih. Bawang putih memiliki efek positif pada kolesterol jahat Anda sembari menjaga kolesterol baik. Banyak uji klinis telah melihat peran dan manfaat bawang putih pada penyakit jantung, terutama dengan menurunkan kolesterol total, kolesterol LDL dan trigliserida. American Dietetic Association menyarankan agar mendapatkan manfaat kesehatan bawang putih, kita harus mengonsumsi 600 – 900 mg (sekitar 1 siung segar) per hari.
  9. Minyak zaitun. Minyak zaitun dapat mengurangi kolesterol jahat dari tubuh Anda. Para peneliti di Universidad Autonoma de Madrid (Spanyol) menemukan bahwa diet yang diperkaya minyak zaitun membantu menurunkan kolesterol jahat (LDL).
  10. Minyak Kelapa. Penelitian Dr. Mary Enig MS dari Nutritional Sciences dan penelitian lainnya menyebut bahwa minyak kelapa alami (non-hidrogenasi) meningkatkan kolesterol baik (HDL).
  11. Alpukat. Lemak tak jenuh pada alpukat adalah jenis yang menyehatkan karena dapat meningkatkan kadar kolesterol HDL Anda.
  12. Flaxseed oil. Minyak biji rami dapat menurunkan tekanan darah pada laki-laki dengan kolesterol tinggi. Dalam studi tiga bulan terhadap 59 pria paruh baya, mereka yang mengonsumsi suplemen minyak biji rami setiap hari mengalami penurunan tekanan darah secara signifikan.
  13. Ikan dan minyak ikan. Sebuah studi dari Universitas Sains dan Teknologi Norwegia menemukan bahwa orang dengan diabetes tipe 2 yang mengonsumsi dosis tinggi minyak ikan selama sembilan minggu menurunkan konsentrasi kolesterol dalam tubuh mereka.
  14. Buah delima. Sebuah studi oleh National Academy of Sciences (AS) menunjukkan bahwa jus buah delima mengurangi penumpukan plak kolesterol dan meningkatkan produksi oksida nitrat yang membantu mengurangi plak arteri.
  15. Yogurt dengan probiotik. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa probiotik Lactobacillus acidophilus dan Lactobacillus reuteri benar-benar membantu menurunkan kolesterol. Mereka bekerja dengan mencegah reabsorpsi kolesterol kembali ke aliran darah.

Demikian artikel mengenai kupas tuntas tentang kolesterol. Semoga bermanfaat buat Anda semua.

Unknown

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Copyright @ 2013 X-Terselubung.